Annyeong Haseyo.....Welcome To My World......

LOVELY....WITH YOUR HEART AND YOUR LOVE....

Minggu, 07 Oktober 2012

FAMILY CASE PART 2 (SOULMATE)





            Udara sangat kering di musim panas kali ini, guguran daun berwarna kuning menari tertiup angin di sekitar pemakaman umum. Tampak seorang gadis berusia 28 tahun sedang berdiri mematung di depan 2 pusara yang berdekatan. Gadis tersebut meletakkan bunga di kedua pusara tersebut. Rambutnya yang pendek tertiup angin yang menerpa wajahnya. “Kakak…aku kembali….aku merindukanmu…sungguh…”katanya lirih sambil menatap pusara yang bertuliskan sebuah nama, Lusi Andhara. Gadis itu menoleh ke pusara di sebelah pusara kakaknya. “Aku menyayangimu….jika saja aku tahu lebih awal..pasti aku sudah mengenalmu….kakak…”katanya sambil meneteskan air mata di depan pusara yang bertuliskan sebuah nama, Vanyya Rachel Andhara.
            Malam semakin larut, angin terus saja bertiup dengan kencang. Gadis berusia 28 tahun itupun sedang mengobrol dengan seseorang di lantai dasar sebuah apartment. “Kau yakin mau tinggal di sini, Lisa??”tanya pria besar, Bobby sambil memandangi apartment berlantai 20 tersebut. Gadis yang bernama Lisa itu hanya mengangguk. “Kenapa kau tidak kembali ke rumahmu saja??”tanya Bobby lagi. “Terlalu banyak kenangan yang indah di tempat itu…aku takut jika tinggal di sana maka aku tidak bisa melanjutkan kehidupan ini lagi…”kata Lisa sambil meneteskan air mata. “Maaf…”ucap Bobby merasa bersalah. Lisa menggeleng. “Baiklah..aku masuk dulu…aku mau istirahat…dan terima kasih telah menemaniku malam ini…kakak…”kata Lisa sambil membungkukkan badannya. “Tidak usah terima kasih, dari dulu kau sudah kuanggap sebagai adikku sendiri…baiklah, aku juga mau pulang, istriku pasti sudah menanti kepulanganku..hehehehe…selamat malam Lisa, semoga tidurmu nyenyak…”kata Bobby dan kemudian memasuki mobilnya serta menjalankannya menjauhi Lisa. Lisa bersiap memasuki apartmentnya ketika seseorang tiba-tiba memanggilnya. “Siapa kamu!!”teriak Lisa memandangi pria berbadan besar di depannya. Pria itu hanya terdiam dan menyerahkan sepucuk surat terbungkus amplop warna merah muda. “Ini dari siapa??”tanya Lisa bingung. Pria itu hanya diam, menunduk lalu pergi meninggalkan Lisa yang masih bengong.
            Pagi hari yang sangat cerah. Lisa minum kopi hangat sambil mendengarkan musik klasik di balkon apartmentnya. Dilihatnya surat yang diberikan pria berbadan besar tadi malam, dan dibacanya sekali lagi. ‘To : Lisa….Hai, mungkin kau tidak tahu siapa aku..dan mungkin aku juga tidak mengenalmu jika kita bertemu di jalan karena kita memang tidak ditakdirkan untuk saling mengenal satu sama lain. Aku hanyalah seorang itik buruk rupa yang telah menjadi bangkai busuk yang sudah tidak bisa dikenali lagi, maka kau juga tidak perlu mengenalku. Tapi ada satu hal yang mungkin aku harus memperkenalkannya padamu. Bian…kamu tahu Bian bukan??Dia tidak hanya sahabat terbaikmu di kampus, dia tidak hanya teman yang baik untukmu tapi dia adalah belahan jiwamu, dia adalah separuh hatimu, karena kamu dan Bian adalah satu, yang karena keegoisan orang dewasa yang penuh emosi, kalian hidup terpisah di dunia yang berbeda. Aku tahu, dia membesarkanmu sebagai anak yang baik dan mulia. Aku juga sudah berusaha membesarkan Bian untuk jadi anak yang baik juga. Tapi karena pengaruh burukku dan lingkungan yang kuciptakan, dia menjadi berubah. Aku takut dia akan menjadi seperti diriku. Aku takut dia akan hidup dalam kebutaan dan keheningan yang sangat menyiksa. Maka dari itu, aku mohon dengan sangat, rangkullah dia, ajaklah dia pulang kembali. Mungkin kau tidak mau mengakuiku sebagai kakakmu, tapi kau tidak bisa menyangkal dari takdir bahwa Bian adalah soulmate kamu. Sekali lagi kumohon.
Lisa hanya mendesah nafas berat. “Bian..dimana aku harus menemukannya…”batin Lisa sambil memandang kosong ke depan. Tanpa disadarinya, sepasang mata tengah mengawasi gerak-geriknya dari apartment sebelah.
            Di sebuah taman kota, Lisa dan Bobby sedang duduk bersama. “Aku sudah mengetahui keberadaan Bian...”kata Bobby sambil menggendong putra kecilnya. “Dimana??”tanya Lisa semangat. “Tapi..menurutku, kau tidak usah ke sana...”kata Bobby sambil menggelengkan kepalanya. “Kenapa??”tanya Lisa penasaran. “Terlalu berbahaya bagi warga sipil sepertimu...”kata Bobby melanjutkan dengan pelan-pelan. Lisa hanya mengerutkan keningnya, pertanda dia tidak memahami apa yang dikatakan Bobby. “Bian...adalah putri angkat bandar narkoba terbesar yang diincar polisi dan dia merupakan ketua dari semua kelompok preman di kota ini...”kata Bobby sambil memandangi wajah Lisa yang tampak kaget dengan penjelasan Bobby. Angin berhembus kencang di taman kota. Lisa masih terduduk di kursi taman sambil memandang kosong ke arah danau. Bobby dan putranya sudah pergi meninggalkan Lisa sekitar setengah jam yang lalu. Masih terngiang kata-kata Bobby di benaknya, ‘Bian…sudah seperti ratu kegelapan…banyak kasus yang sudah dia lakukan, dan banyak orang yang sudah dia bunuh tentunya, tapi karena kepintarannya dan kecerdasannya serta kekuasaanya, Bian selalu dapat lolos dari jeratan hukum dan kriminal…Bian….sudah berubah..dia adalah Rachel kedua…aku turut prihatin’. Lisa hanya bisa menangis di tengah padatnya pengunjung taman kota. “Kakak...apa yang harus aku lakukan???Bian...tidak...saudara kembarku...dia terlanjur sudah berubah sebelum aku menariknya...”batin Lisa sambil memeluk kalung yang berisi foto Lisa, Vany dan Angel ketika masih kecil.
            Malam hari yang begitu gelap, Lisa memberanikan diri menuju alamat tempat mangkal Bian setiap malam. Dipandanginya sebuah gedung bekas yang masih berdiri megah dari kejauhan. “Dimana dia??”tanya Lisa sambil terus mengawasi tempat tersebut. Banyak orang yang berada di lokasi gedung itu, sehingga Lisa tidak berani memasukinya. Setelah lama mengawasi tempat itu, datanglah 2 buah mobil mewah yang terparkir rapi di depan gedung. Dari mobil putih yang pertama, turunlah seorang kakek sambil menghisap cerutunya dan disambut bungkukkan seluruh orang di sana. Dan dari mobil kedua, turunlah seorang gadis berusia 28 tahun dengan rambut panjangnya dan juga disambut bungkukkan dari semua orang. “Bian...itu pasti Bian...”kata Lisa senang. Gadis itu lalu mengandeng tangan kakek tersebut dan memasuki gedung. Lisa tersenyum senang. “Akhirnya, aku mendapatkanmu….”katanya dengan wajah ceria.
            Sementara di dalam gedung, tampak sedang ada acara khusus dan banyak sekali orang yang sudah duduk di tempat yang sudah disediakan. Kakek dan Bian duduk di barisan paling depan. Kakek kemudian maju ke depan dan memandangi putri angkatnya lalu tersenyum. Bian hanya tersenyum pada ayah angkatnya tersebut. “Aku..sudah lama menggeluti bisnis ini…dan aku sudah mulai bosan sekarang..maka aku akan memberikan seluruh kekuasaanku pada putri cantikku tercinta…Alexa…”kata kakek diiringi tepuk tangan para hadirin. Bian a.k.a Alexa berdiri dan memberikan hormat pada seluruh hadirin. “Dia adalah putri kesayanganku…dia adalah kebanggaanku…dia adalah segalanya bagiku…  Alexa…meski dia masih muda dan dia adalah perempuan..tapi dia memiliki jiwa yang kumiliki…Alexa…dia yang paling hebat…”teriak kakek dan tepuk tangan pun menggemuruh di dalam gedung tua itu. “Oh ya..dan yang terakhir..silahkan kalian menikmati acara malam ini…”kata kakek sambil tersenyum nakal, dan musik keras pun langsung dimainkan oleh DJ. “Alexa…kau sudah menjadi bos di sini..maka lakukanlah tugasmu dengan baik…jangan kecewakan aku..mengerti??”kata kakek pada Bian. Bian hanya mengangguk dan tersenyum.
            Siang hari yang sangat panas, Lisa hanya duduk di depan televisi yang sedang menyiarkan berita nasional dan dia sendiri sedang sibuk dengan tugas dari kantornya. Tiba-tiba dia tertarik dengan berita yang baru dibacakan presenternya. ‘Pembunuhan kejam kembali terjadi di jalan merdeka, kali ini menimpa sebuah keluarga kecil yang berprofesi sebagai pengusaha minyak. Keluarga yang tediri dari ayah,ibu dan 2 orang balita meninggal dengan luka sabetan dan tusukan juga tembakan hampir di semua bagian tubuhnya. Kasus ini diduga dilakukan oleh kelompok Black Star....’berita masih terus berlanjut. “Bukankah…itu kelompok yang diketuai oleh ayah angkat Bian??”tanya Lisa panik.
            Bian tampak sedang berjalan-jalan sendirian di tengah kota. Wajahnya masih sangat memendam seribu duka. “Kakak...jika kau masih ada..mungkin kau akan benci aku,,karena aku sekarang sering menggunakan barang yang kau larang bagiku untuk menggunakannya...tapi apa kau tahu..hanya dengan cara seperti inilah aku bisa bertahan hidup di sini...di dunia yang selalu memusuhi kita...”batin Bian sambil menatap langit biru. Bian terdiam di tengah jalan ketika ada orang yang meneriakinya. “Heyyy…itu dia pembunuh kejam itu…cepat tangkap dia!!!!”teriak seorang laki-laki paruh baya sambil menunjuk arah Bian. Bian yang tersadar bahwa kacamata hitamnya sudah terlepas langsung memakainya kembali dan berlari menjauhi tempat itu. Akan tetapi, karena teriakan pria itu yang terlalu keras sehingga berhasil membuat sekumpulan orang ikut mengejar Bian. Sementara di sudut lain di jalan tersebut, Lisa sedang asyik melihat suasana di kota lamanya. “Tangkap dia!!!!Dia pembunuh kejam itu!!!”teriak orang-orang sambil berlari mengejar Bian. Lisa yang mendengar teriakn itu langsung mencari sumber suara, dan akhirnya dia melihat Bian yang sedang berlari menuju ke arahnya dan di belakangnya banyak orang-orang yang mengejarnya. Suara sirine mobil polisipun langsung memenuhi jalan kota. Lisa mencari tempat persembunyian dan ketika Bian berada di depannya, dia langsung menarik Bian dan bersembunyi di bawah bangunan tua. Bian yang kaget melihat Lisa hanya bisa memelototinya karena mulutnya ditutup oleh Lisa. “Sssstttt...diam....”kata Lisa sambil melihat keadaan di luar. Orang-orang yang mengejar Bian terus berlari dan berlari meninggalkan tempat Bian dan Lisa bersembunyi. “Huft…sekarang sudah aman…”kata Lisa sambil tersenyum. Bian hanya menatap Lisa dengan dingin. Lisa mencoba menggenggam tangan Bian, tapi Bian menepisnya dan ditamparlah pipi Lisa oleh Bian. “Jangan pernah sentuh aku lagi!!!!”kata Bian sambil terus memandangi Lisa dengan dingin. “Tapi...kita...”kata Lisa terbata-bata hampir menangis. Bian mulai beranjak keluar setelah memastikan kondisi di luar aman dan melihat mobilnya sudah terparkir di depan bangunan tua tempat persembunyiannya. “Dan jangan pernah datang ke tempatku lagi...”kata Bian sambil berlalu. Lisa hanya bisa menangis, sedih.
            Di dalam gedung tua, Bian sedang asyik mengikuti irama musik yang keras dari DJ. Sesekali diminumnya minuman keras yang ada di tangannya. Wajah dan senyum Lisa masih terus membayangi dirinya. Akhirnya, Bian pun memilih untuk duduk di sudut gedung. “Anak itu....betapa bodohnya dia...mempercayai hal macam itu...saudara kembar???Tidak mungkin...”bisik Bian sambil terus meminum minuman kerasnya. Pandangannya menjadi kabur, bukan karena mabuk tapi lingan air mata yang telah membanjiri kelopak matanya. “Kakak....aku merindukanmu...aku sangat bingung menghadapi semua ini...Ayah, Kakak, Lisa, semuanya membuatku bingung...seandainya kakak ada disini....pasti aku tidak selemah ini....”isak Bian tapi terkalahkan oleh suara hingar bingar dari dalam gedung. Kakek melihat Bian yang sedang menangis dan berbicara kepada salah satu anak buahnya, “Kau sudah selidiki gadis itu??”tanya kakek. “Sudah Bos...”kata pria yang ditunjuk kakek. “Apa saja informasi yang kau dapatkan??”tanya kakek sambil memeriksa catatan yang diserahkan pria itu. “Gadis itu bernama Lisa, dia adalah adik dari agen polisi Lusi yang mati bersama dengan Bos Rachel, kakak Bian...dia lulusan terbaik dari universitas ternama di luar kota dan sekarang sedang melakukan tugas dinasnya ke sini..Lisa adalah sahabat baik Bian pada waktu kuliah di kota ini...”jawb pria itu. Kakek hanya mengangguk-angguk kepalanya dan melihat foto Lisa. “Dan ternyata...Lisa dan Bian adalah saudara kembar....”kata pria itu yang mengejutkan kakek. Kakek hanya tersenyum simpul, “Menarik juga hal ini....sungguh tak terduga...”kata kakek dengan bangga.
            Lisa mulai mengemasi barangnya karena dia mendapat panggilan dari kantornya untuk segera kembali ke kantor pusat. Ting tong!!!. Bel pintu membuat Lisa kaget dan mendapati sebuah surat masuk lewat celah bawah pintu. ‘Jika kau ingin bertemu saudara kembarmu…maka datanglah ke hutan belakang gedung tua malam ini….’isi surat itu. “Malam ini???”tanya Lisa dalam hati. Sementara itu, Bian sedang menerima informasi dari bawahannya melalui telepon. “Apa!!!!Lisa dalam bahaya!!!”teriak Bian. “Apa maksudmu???Ayah sengaja memanggil Lisa untuk bertemu denganku???Apa maksudnya??”tanya Bian bingung dan panik. Bian langsung menuju hutan yang dimaksud dan melupakan pistol yang selalu dibawanya kemana-mana. Di lain sudut, Lisa juga sedang menuju lokasi yang dikatakan dalam surat.  
            Lisa memandang hutan gelap yang ada di depannya. “Bian!!!!Bian!!!”teriak Lisa sedikit takut. Hanya suara hembusan angin yang menyapa kedatangan Lisa di tempat itu. ‘Kakak…lindungi aku…kumohon..’batin Lisa sambil memegangi kalung yang dipakainya. Tiba-tiba sebuah sinar lampu yang mengarah ke Lisa membuatnya sangat terkejut. “Akhirnya...kau datang juga gadis kecil...”kata kakek sambil menghisap cerutunya. Lisa menyipitkan matanya untuk dapat melihat sosok yang bersuara tersebut. “Di mana Bian??”tanya Lisa. Kakek hanya tersenyum. Lisa mulai melihat ada sesuatu yang aneh. “Di mana Bian???”teriak Lisa semakin keras. Kakek ikut tertawa keras. “Bian???Bian???Siapa itu Bian???Di sini hanya ada aku dank au..gadis kecil???Opss..tentu saja anak buahku…”kata kakek dan satu per satu anak buahnya keluar dari persembunyiannya. Lisa tampak kaget melihat 5 pria berbadan besar berada di dekatnya. “Kau...apa yang kau inginkan??”tanya Lisa mulai panik. “Hahahahaha..kau berpikiran cepat seperti kakakmu...dan kau juga mewarisi keberaniannya terutama untuk menyelamatkan saudaranya...ckckckckck...sungguh hal yang teramat istimewa...hahahaha”kata kakek sambil tertawa lepas. Angin malam mulai merasuki tubuh Lisa, membuatnya makin bergidik.
            Bian memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju hutan yang dimaksud para bawahannya. “Jika kau pergi ke sana..maka kau sangat bodoh…Lisa….”kata Bian sambil terus menyetir. Sementara Lisa masih di kepung oleh 5 pria besar dan kakek sudah berada di depan mata Lisa. “Kau...adik dari orang yang berani mengusik kehidupanku....menganggu pekerjaanku...dan berani menantangku...aku..sangat benci kakakmu...gara-gara dia semua keluargaku tewas...kau tahu bagaimana rasanya???”tanya kakek sambil memegang pistol. Lisa yang mulai ketakutan hanya bia menggeleng lemah dan memandangi pistol tersebut. “Kau….jika terus memandangmu..maka yang kulihat adalah kakakmu yang brengsek itu….”teriak kakek sambil menempelkan ujung pistolnya ke dahi Lisa. “Tunggu!!!!”teriak Bian yang sudah berada di belakang kakek. “Oh..kau Alexa…sini sayang..”kata kakek sambil melepaskan pistolnya dan menemui Bian. “Kau ingin tahu, siapa yang membuatmu jadi begini kan???Yang telah memisahkanmu dengan ibumu dan yang telah membawa pergi kakakmu….”kata kakek pelan. Bian hanya terdiam sambil terus memandangi Lisa. Kakek menyerahkan pistolnya pada Bian, “Dia..orang yang pantas bertanggung jawab atas semua itu…dia!!!Lisa!!!”teriak kakek sambil menunjuk Lisa. “Bunuh dia…Alexa…jika kau tidak membunuhnya…maka mungkin dia yang akan membunuhmu…seperti kakaknya yang telah membunuh kakakmu…”kata kakek sambil berdiri di belakang Bian. Bian menatap mata Lisa dengan tajam. Lisa hanya menggeleng dan berusaha bicara dengan Bian. Kakek hanya tersenyum melihat keadaan itu. Tiba-tiba, Bian berbalik dan menembakkan pistolnya ke tubuh ayah angkatnya. Dua peluru berhasil mendarat di tubuh gemuk sang kakek. “Lisa..pergilah!!!”teriak Bian. Lisa yang kaget langsung mencoba untuk berlari. “Tapi..kau…”tanya Lisa cepat. “Sudah..kau pergi saja!!Jangan khawatirkan kau...dan terima kasih karena kau masih peduli...”kata Bian yang langsung menghabisi seluruh pria besar yang akan menghalangi jalan pulang  Lisa. Lisa hanya mengangguk mengerti lalu pergi meninggalkan tempat itu. “Ku tunggu kau di rumah kita....kau tahu kan???”teriak Lisa sambil bersiap lari sekencang-kencangnya. Bian hanya mengangguk dan tersenyum. Kakek hanya bisa melihat kepergian Lisa dan Bian yang tengah bertarung dengan para bawahannya dengan sengit. “Alexaaa..”bisik kakek lalu matanya tertutup untuk selamanya.  Pertarunganpun selesai sudah, Bian berdiri di tengah-tengah para pria besar yang sudah tidak bergerak lagi. Bian melihat ayah angkatnya, “Maafkan aku ayah...aku sudah menjadi gadis paling buruk di dunia...dan mungkin inilah yang terbaik untukku...tetap menjadi anakmu dan menjadi adik dari kak Rachel...”kata Bian sambil berlinang air mata. Ditempelkan mulut pistol ke keningnya sendiri lalu ditariknya pelatuk dengan cepat. Suara tembakan yang keras di tengah hutan yang sepi, membuat para burung yang sedang terlelap tidur menjadi terbangun dan terbang berhamburan keluar hutan. “Kakak…aku merindukanmu…maafkan aku Lisa aku tidak pantas menjadi belahan jiwamu…sekali lagi aku minta maaf..”batin Bian sambil menutup matanya di samping mayat ayah angkatnya. Lisa yang sudah berada di teras rumahnya selama semalaman, masih menunggu Bian yang belum saja muncul dari pintu gerbang, Lisa masih saja terus menunggu dan menunggu, menunggu kepulangan Bian yang tidak mungkin dapat kembali ke rumah lama mereka kembali.

^^^^^SELESAI^^^^^
 

JIKA AKU PUNYA TOYOTA FORTUNER (Fortuner SUV Terbaik)



         Setiap manusia yang diciptakan oleh Tuhan pasti memiliki impian dan cita-cita. Ada yang memiliki impian yang menarik dan ada pula yang memiliki impian yang aneh bahkan di luar logika manusia itu sendiri. Akan tetapi, hal itu sangat wajar dan tidak dapat diganggu gugat, karena impian dan cita-cita merupakan hak tiap individu yang memiliki keinginan untuk dapat lebih baik dan masih memandang perlunya sesuatu di masa mendatang. Jika orang memiliki impian dan cita-cita, maka dia masih memiliki keinginan untuk hidup lebih lama lagi dan terus lebih lama agar dia bisa mewujudkan impian dan cita-citanya itu suatu saat nanti. Meskipun kita tak pernah tahu, apakah impian atau cita-cita dapat terwujud yang penting kita sudah mengetahui bagaimana rasanya berjuang untuk menggapai hal yang paling diinginkan.
            Membicarakan tentang impian, aku sendiri memiliki impian yang sungguh mungkin sangat berat untuk mewujudkannya, karena aku hanyalah seorang gadis biasa yang tidak memiliki apa-apa, yang masih merepotkan orang tua dan saudara. Sebenarnya impian ini juga pastilah menjadi impian semua orang di muka bumi, yaitu suatu hari nanti bisa mengendarai mobil Toyota Fortuner. Impian yang sangat berat, melihat kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan. Akan tetapi, kita sebagai manusia tidak pernah tahu apa yang akan terjadi pada diri kita di selanjutnya. Siapa tahu, suatu hari nanti aku mendapat rejeki dari Sang Maha Pemurah, sehingga aku bisa memiliki Toyota Fortuner. Jika aku memiliki Toyota Fortuner, tentu saja aku akan menggunakannya bersama keluargaku. Mengajak ayah dan ibuku jalan-jalan ke pantai, gunung, ke luar kota. Dengan bodynya yang tangguh, pasti sangat menyenangkan mengendarainya dengan kecepatan tinggi di jalan raya, terasa lebih mantap dalam berkendara. Aku juga akan menggunakannya untuk mengajak jalan-jalan seluruh keponakanku agar mereka bahagia tentunya dapat naik mobil bagus dan baru. Jika aku memiliki Toyota Fortuner, aku juga akan mengakaj teman-temanku untuk pergi ke gunung untuk berkemah sambil mengenang masa-masa indah saat sekolah. Dan masih banyak lagi tentunya yang akan aku lakukan dengan mobil Toyota Fortuner. Yang pasti agar semuanya ikut bahagia, aku, keluargaku, kedua orang tuaku, saudara-saudaraku, dan keponakan-keponakanku, dengan adanya mobil Toyota Fortuner di tengah-tengah kami. Tapi yang paling penting, jika aku benar-benar bisa memiliki Toyota Fortuner, aku harus belajar menyetir dahulu dan membuat kartu SIM agar nantinya tidak terkena razia polisi di jalan. Jalan-jalan dengan mobil Toyota Fortuner, pastilah nyaman, menyenangkan dan harus aman di jalan. Ayo terus bermimpi, dan berusahalah meraih impian kita masing-masing.   

Fortuner

PICTURE MV SEXY LOVE BY T-ARA PART 1












penulis

penulis

Halloooo.....

Foto saya
Bekasi, Jawa Barat, Indonesia
You can add me on fb ; Sung Anggie Hyolic or send to my email : My_stories54@yahoo.co.id Selamat menikmati blog pribadiku.... Gamsahamnida...