SEJAUH APAPUN KU BERLARI, HANYALAH PADANG GURUN YANG TANDUS YANG KUCAPAI....SERASA SEMUA TAK BERARTI...
Annyeong Haseyo.....Welcome To My World......
LOVELY....WITH YOUR HEART AND YOUR LOVE....
Sabtu, 27 Oktober 2012
Minggu, 07 Oktober 2012
FAMILY CASE PART 2 (SOULMATE)
Udara sangat kering di musim panas
kali ini, guguran daun berwarna kuning menari tertiup angin di sekitar
pemakaman umum. Tampak seorang gadis berusia 28 tahun sedang berdiri mematung
di depan 2 pusara yang berdekatan. Gadis tersebut meletakkan bunga di kedua
pusara tersebut. Rambutnya yang pendek tertiup angin yang menerpa wajahnya.
“Kakak…aku kembali….aku merindukanmu…sungguh…”katanya lirih sambil menatap
pusara yang bertuliskan sebuah nama, Lusi Andhara. Gadis itu menoleh ke pusara
di sebelah pusara kakaknya. “Aku menyayangimu….jika saja aku tahu lebih
awal..pasti aku sudah mengenalmu….kakak…”katanya sambil meneteskan air mata di
depan pusara yang bertuliskan sebuah nama, Vanyya Rachel Andhara.
Malam semakin larut, angin terus
saja bertiup dengan kencang. Gadis berusia 28 tahun itupun sedang mengobrol
dengan seseorang di lantai dasar sebuah apartment. “Kau yakin mau tinggal di
sini, Lisa??”tanya pria besar, Bobby sambil memandangi apartment berlantai 20
tersebut. Gadis yang bernama Lisa itu hanya mengangguk. “Kenapa kau tidak
kembali ke rumahmu saja??”tanya Bobby lagi. “Terlalu banyak kenangan yang indah
di tempat itu…aku takut jika tinggal di sana
maka aku tidak bisa melanjutkan kehidupan ini lagi…”kata Lisa sambil meneteskan
air mata. “Maaf…”ucap Bobby merasa bersalah. Lisa menggeleng. “Baiklah..aku
masuk dulu…aku mau istirahat…dan terima kasih telah menemaniku malam
ini…kakak…”kata Lisa sambil membungkukkan badannya. “Tidak usah terima kasih,
dari dulu kau sudah kuanggap sebagai adikku sendiri…baiklah, aku juga mau
pulang, istriku pasti sudah menanti kepulanganku..hehehehe…selamat malam Lisa,
semoga tidurmu nyenyak…”kata Bobby dan kemudian memasuki mobilnya serta
menjalankannya menjauhi Lisa. Lisa bersiap memasuki apartmentnya ketika
seseorang tiba-tiba memanggilnya. “Siapa kamu!!”teriak Lisa memandangi pria
berbadan besar di depannya. Pria itu hanya terdiam dan menyerahkan sepucuk surat terbungkus amplop
warna merah muda. “Ini dari siapa??”tanya Lisa bingung. Pria itu hanya diam,
menunduk lalu pergi meninggalkan Lisa yang masih bengong.
Pagi hari yang sangat cerah. Lisa
minum kopi hangat sambil mendengarkan musik klasik di balkon apartmentnya.
Dilihatnya surat
yang diberikan pria berbadan besar tadi malam, dan dibacanya sekali lagi. ‘To : Lisa….Hai, mungkin kau tidak tahu siapa aku..dan
mungkin aku juga tidak mengenalmu jika kita bertemu di jalan karena kita memang
tidak ditakdirkan untuk saling mengenal satu sama lain. Aku hanyalah seorang
itik buruk rupa yang telah menjadi bangkai busuk yang sudah tidak bisa dikenali
lagi, maka kau juga tidak perlu mengenalku. Tapi ada satu hal yang mungkin aku
harus memperkenalkannya padamu. Bian…kamu tahu Bian bukan??Dia tidak hanya
sahabat terbaikmu di kampus, dia tidak hanya teman yang baik untukmu tapi dia
adalah belahan jiwamu, dia adalah separuh hatimu, karena kamu dan Bian adalah
satu, yang karena keegoisan orang dewasa yang penuh emosi, kalian hidup
terpisah di dunia yang berbeda. Aku tahu, dia membesarkanmu sebagai anak yang
baik dan mulia. Aku juga sudah berusaha membesarkan Bian untuk jadi anak yang
baik juga. Tapi karena pengaruh burukku dan lingkungan yang kuciptakan, dia
menjadi berubah. Aku takut dia akan menjadi seperti diriku. Aku takut dia akan
hidup dalam kebutaan dan keheningan yang sangat menyiksa. Maka dari itu, aku
mohon dengan sangat, rangkullah dia, ajaklah dia pulang kembali. Mungkin kau tidak mau
mengakuiku sebagai kakakmu, tapi kau tidak bisa menyangkal dari takdir bahwa
Bian adalah soulmate kamu. Sekali lagi kumohon.’
Lisa hanya mendesah nafas berat. “Bian..dimana
aku harus menemukannya…”batin Lisa sambil memandang kosong ke depan. Tanpa disadarinya, sepasang mata
tengah mengawasi gerak-geriknya dari apartment sebelah.
Di
sebuah taman kota, Lisa dan Bobby sedang duduk bersama. “Aku sudah mengetahui
keberadaan Bian...”kata Bobby sambil menggendong putra kecilnya.
“Dimana??”tanya Lisa semangat. “Tapi..menurutku, kau tidak usah ke sana...”kata
Bobby sambil menggelengkan kepalanya. “Kenapa??”tanya Lisa penasaran. “Terlalu
berbahaya bagi warga sipil sepertimu...”kata Bobby melanjutkan dengan
pelan-pelan. Lisa hanya mengerutkan keningnya, pertanda dia tidak memahami apa
yang dikatakan Bobby. “Bian...adalah putri angkat bandar narkoba terbesar yang
diincar polisi dan dia merupakan ketua dari semua kelompok preman di kota
ini...”kata Bobby sambil memandangi wajah Lisa yang tampak kaget dengan
penjelasan Bobby. Angin berhembus kencang di taman kota. Lisa masih terduduk di
kursi taman sambil memandang kosong ke arah danau. Bobby dan putranya
sudah pergi meninggalkan Lisa sekitar setengah jam yang lalu. Masih terngiang
kata-kata Bobby di benaknya, ‘Bian…sudah seperti ratu kegelapan…banyak kasus
yang sudah dia lakukan, dan banyak orang yang sudah dia bunuh tentunya, tapi
karena kepintarannya dan kecerdasannya serta kekuasaanya, Bian selalu dapat
lolos dari jeratan hukum dan kriminal…Bian….sudah berubah..dia adalah Rachel
kedua…aku turut prihatin’. Lisa
hanya bisa menangis di tengah padatnya pengunjung taman kota. “Kakak...apa yang
harus aku lakukan???Bian...tidak...saudara kembarku...dia terlanjur sudah
berubah sebelum aku menariknya...”batin Lisa sambil memeluk kalung yang berisi
foto Lisa, Vany dan Angel ketika masih kecil.
Malam
hari yang begitu gelap, Lisa memberanikan diri menuju alamat tempat mangkal
Bian setiap malam. Dipandanginya sebuah gedung bekas yang masih berdiri megah
dari kejauhan. “Dimana dia??”tanya Lisa sambil terus mengawasi tempat tersebut.
Banyak orang yang berada di lokasi gedung itu, sehingga Lisa tidak berani
memasukinya. Setelah lama mengawasi tempat itu, datanglah 2 buah mobil mewah
yang terparkir rapi di depan gedung. Dari mobil putih yang pertama, turunlah
seorang kakek sambil menghisap cerutunya dan disambut bungkukkan seluruh orang
di sana. Dan dari mobil kedua, turunlah seorang gadis berusia 28 tahun dengan
rambut panjangnya dan juga disambut bungkukkan dari semua orang. “Bian...itu
pasti Bian...”kata Lisa senang. Gadis itu lalu mengandeng tangan kakek
tersebut dan memasuki gedung. Lisa tersenyum senang. “Akhirnya, aku
mendapatkanmu….”katanya dengan wajah ceria.
Sementara di dalam gedung, tampak
sedang ada acara khusus dan banyak sekali orang yang sudah duduk di tempat yang
sudah disediakan. Kakek dan Bian duduk di barisan paling depan. Kakek kemudian
maju ke depan dan memandangi putri angkatnya lalu tersenyum. Bian hanya
tersenyum pada ayah angkatnya tersebut. “Aku..sudah lama menggeluti bisnis
ini…dan aku sudah mulai bosan sekarang..maka aku akan memberikan seluruh
kekuasaanku pada putri cantikku tercinta…Alexa…”kata kakek diiringi tepuk
tangan para hadirin. Bian a.k.a Alexa berdiri dan memberikan hormat pada
seluruh hadirin. “Dia adalah putri kesayanganku…dia adalah kebanggaanku…dia
adalah segalanya bagiku… Alexa…meski dia
masih muda dan dia adalah perempuan..tapi dia memiliki jiwa yang
kumiliki…Alexa…dia yang paling hebat…”teriak kakek dan tepuk tangan pun
menggemuruh di dalam gedung tua itu. “Oh ya..dan yang terakhir..silahkan kalian
menikmati acara malam ini…”kata kakek sambil tersenyum nakal, dan musik keras
pun langsung dimainkan oleh DJ. “Alexa…kau sudah menjadi bos di sini..maka
lakukanlah tugasmu dengan baik…jangan kecewakan aku..mengerti??”kata kakek pada
Bian. Bian hanya mengangguk dan tersenyum.
Siang hari yang sangat panas, Lisa
hanya duduk di depan televisi yang sedang menyiarkan berita nasional dan dia
sendiri sedang sibuk dengan tugas dari kantornya. Tiba-tiba dia tertarik dengan berita yang baru
dibacakan presenternya. ‘Pembunuhan kejam kembali terjadi di jalan merdeka,
kali ini menimpa sebuah keluarga kecil yang berprofesi sebagai pengusaha
minyak. Keluarga yang tediri dari ayah,ibu dan 2 orang balita meninggal dengan
luka sabetan dan tusukan juga tembakan hampir di semua bagian tubuhnya. Kasus
ini diduga dilakukan oleh kelompok Black Star....’berita masih terus berlanjut.
“Bukankah…itu kelompok yang diketuai oleh ayah angkat Bian??”tanya Lisa panik.
Bian tampak sedang berjalan-jalan
sendirian di tengah kota.
Wajahnya masih sangat memendam
seribu duka. “Kakak...jika kau masih ada..mungkin kau akan benci aku,,karena
aku sekarang sering menggunakan barang yang kau larang bagiku untuk
menggunakannya...tapi apa kau tahu..hanya dengan cara seperti inilah aku bisa
bertahan hidup di sini...di dunia yang selalu memusuhi kita...”batin Bian
sambil menatap langit biru. Bian terdiam di tengah jalan ketika ada
orang yang meneriakinya. “Heyyy…itu dia pembunuh kejam itu…cepat tangkap
dia!!!!”teriak seorang laki-laki paruh baya sambil menunjuk arah Bian. Bian
yang tersadar bahwa kacamata hitamnya sudah terlepas langsung memakainya
kembali dan berlari menjauhi tempat itu. Akan tetapi, karena teriakan pria itu
yang terlalu keras sehingga berhasil membuat sekumpulan orang ikut mengejar
Bian. Sementara di sudut lain di jalan tersebut, Lisa sedang asyik melihat
suasana di kota
lamanya. “Tangkap dia!!!!Dia
pembunuh kejam itu!!!”teriak orang-orang sambil berlari mengejar Bian. Lisa
yang mendengar teriakn itu langsung mencari sumber suara, dan akhirnya dia
melihat Bian yang sedang berlari menuju ke arahnya dan di belakangnya banyak
orang-orang yang mengejarnya. Suara sirine mobil polisipun langsung memenuhi
jalan kota. Lisa mencari tempat persembunyian dan ketika Bian berada di
depannya, dia langsung menarik Bian dan bersembunyi di bawah bangunan tua. Bian
yang kaget melihat Lisa hanya bisa memelototinya karena mulutnya ditutup oleh
Lisa. “Sssstttt...diam....”kata Lisa sambil melihat keadaan di luar. Orang-orang
yang mengejar Bian terus berlari dan berlari meninggalkan tempat Bian dan Lisa
bersembunyi. “Huft…sekarang sudah aman…”kata Lisa sambil tersenyum. Bian hanya
menatap Lisa dengan dingin. Lisa
mencoba menggenggam tangan Bian, tapi Bian menepisnya dan ditamparlah pipi Lisa
oleh Bian. “Jangan pernah sentuh aku lagi!!!!”kata Bian sambil terus memandangi
Lisa dengan dingin. “Tapi...kita...”kata Lisa terbata-bata hampir menangis.
Bian mulai beranjak keluar setelah memastikan kondisi di luar aman dan melihat
mobilnya sudah terparkir di depan bangunan tua tempat persembunyiannya. “Dan
jangan pernah datang ke tempatku lagi...”kata Bian sambil berlalu. Lisa hanya
bisa menangis, sedih.
Di
dalam gedung tua, Bian sedang asyik mengikuti irama musik yang keras dari DJ.
Sesekali diminumnya minuman keras yang ada di tangannya. Wajah dan senyum Lisa
masih terus membayangi dirinya. Akhirnya, Bian pun memilih untuk duduk di sudut
gedung. “Anak itu....betapa bodohnya dia...mempercayai hal macam itu...saudara
kembar???Tidak mungkin...”bisik Bian sambil terus meminum minuman kerasnya.
Pandangannya menjadi kabur, bukan karena mabuk tapi lingan air mata yang telah
membanjiri kelopak matanya. “Kakak....aku merindukanmu...aku sangat bingung
menghadapi semua ini...Ayah, Kakak, Lisa, semuanya membuatku
bingung...seandainya kakak ada disini....pasti aku tidak selemah ini....”isak
Bian tapi terkalahkan oleh suara hingar bingar dari dalam gedung. Kakek melihat
Bian yang sedang menangis dan berbicara kepada salah satu anak buahnya, “Kau
sudah selidiki gadis itu??”tanya kakek. “Sudah Bos...”kata pria yang ditunjuk
kakek. “Apa saja informasi yang kau dapatkan??”tanya kakek sambil memeriksa
catatan yang diserahkan pria itu. “Gadis itu bernama Lisa, dia adalah adik dari
agen polisi Lusi yang mati bersama dengan Bos Rachel, kakak Bian...dia lulusan
terbaik dari universitas ternama di luar kota dan sekarang sedang melakukan
tugas dinasnya ke sini..Lisa adalah sahabat baik Bian pada waktu kuliah di kota
ini...”jawb pria itu. Kakek hanya mengangguk-angguk kepalanya dan melihat foto
Lisa. “Dan ternyata...Lisa dan Bian adalah saudara kembar....”kata pria itu
yang mengejutkan kakek. Kakek hanya tersenyum simpul, “Menarik juga hal
ini....sungguh tak terduga...”kata kakek dengan bangga.
Lisa
mulai mengemasi barangnya karena dia mendapat panggilan dari kantornya untuk
segera kembali ke kantor pusat. Ting tong!!!. Bel pintu membuat Lisa
kaget dan mendapati sebuah surat
masuk lewat celah bawah pintu. ‘Jika kau ingin bertemu saudara kembarmu…maka
datanglah ke hutan belakang gedung tua malam ini….’isi surat itu. “Malam ini???”tanya Lisa dalam hati. Sementara itu, Bian sedang menerima
informasi dari bawahannya melalui telepon. “Apa!!!!Lisa dalam bahaya!!!”teriak
Bian. “Apa maksudmu???Ayah sengaja memanggil Lisa untuk bertemu denganku???Apa
maksudnya??”tanya Bian bingung dan panik. Bian langsung menuju hutan yang
dimaksud dan melupakan pistol yang selalu dibawanya kemana-mana. Di lain sudut,
Lisa juga sedang menuju lokasi yang dikatakan dalam surat.
Lisa memandang hutan gelap yang ada
di depannya. “Bian!!!!Bian!!!”teriak Lisa sedikit takut. Hanya suara hembusan
angin yang menyapa kedatangan Lisa di tempat itu. ‘Kakak…lindungi
aku…kumohon..’batin Lisa sambil memegangi kalung yang dipakainya. Tiba-tiba sebuah sinar lampu yang
mengarah ke Lisa membuatnya sangat terkejut. “Akhirnya...kau datang juga gadis
kecil...”kata kakek sambil menghisap cerutunya. Lisa menyipitkan matanya
untuk dapat melihat sosok yang bersuara tersebut. “Di mana Bian??”tanya Lisa. Kakek hanya
tersenyum. Lisa mulai melihat ada sesuatu yang aneh. “Di mana
Bian???”teriak Lisa semakin keras. Kakek ikut tertawa keras. “Bian???Bian???Siapa
itu Bian???Di sini hanya ada aku dank au..gadis kecil???Opss..tentu saja anak
buahku…”kata kakek dan satu per satu anak buahnya keluar dari persembunyiannya.
Lisa tampak kaget melihat 5
pria berbadan besar berada di dekatnya. “Kau...apa yang kau inginkan??”tanya
Lisa mulai panik. “Hahahahaha..kau berpikiran cepat seperti kakakmu...dan kau
juga mewarisi keberaniannya terutama untuk menyelamatkan
saudaranya...ckckckckck...sungguh hal yang teramat istimewa...hahahaha”kata
kakek sambil tertawa lepas. Angin malam mulai merasuki tubuh Lisa,
membuatnya makin bergidik.
Bian memacu mobilnya dengan
kecepatan tinggi menuju hutan yang dimaksud para bawahannya. “Jika kau pergi ke
sana..maka kau
sangat bodoh…Lisa….”kata Bian sambil terus menyetir. Sementara Lisa masih di kepung oleh 5 pria
besar dan kakek sudah berada di depan mata Lisa. “Kau...adik dari orang yang
berani mengusik kehidupanku....menganggu pekerjaanku...dan berani
menantangku...aku..sangat benci kakakmu...gara-gara dia semua keluargaku
tewas...kau tahu bagaimana rasanya???”tanya kakek sambil memegang pistol. Lisa
yang mulai ketakutan hanya bia menggeleng lemah dan memandangi pistol tersebut.
“Kau….jika terus memandangmu..maka yang kulihat adalah kakakmu yang brengsek
itu….”teriak kakek sambil menempelkan ujung pistolnya ke dahi Lisa.
“Tunggu!!!!”teriak Bian yang sudah berada di belakang kakek. “Oh..kau
Alexa…sini sayang..”kata kakek sambil melepaskan pistolnya dan menemui Bian.
“Kau ingin tahu, siapa yang membuatmu jadi begini kan???Yang telah memisahkanmu dengan ibumu
dan yang telah membawa pergi kakakmu….”kata kakek pelan. Bian hanya terdiam
sambil terus memandangi Lisa. Kakek menyerahkan pistolnya pada Bian,
“Dia..orang yang pantas bertanggung jawab atas semua itu…dia!!!Lisa!!!”teriak
kakek sambil menunjuk Lisa. “Bunuh dia…Alexa…jika kau tidak membunuhnya…maka
mungkin dia yang akan membunuhmu…seperti kakaknya yang telah membunuh
kakakmu…”kata kakek sambil berdiri di belakang Bian. Bian menatap mata Lisa dengan tajam. Lisa hanya
menggeleng dan berusaha bicara dengan Bian. Kakek hanya tersenyum melihat
keadaan itu. Tiba-tiba, Bian berbalik dan menembakkan pistolnya ke tubuh ayah
angkatnya. Dua peluru berhasil mendarat di tubuh gemuk sang kakek. “Lisa..pergilah!!!”teriak
Bian. Lisa yang kaget langsung mencoba untuk berlari. “Tapi..kau…”tanya Lisa cepat. “Sudah..kau pergi
saja!!Jangan khawatirkan kau...dan terima kasih karena kau masih peduli...”kata
Bian yang langsung menghabisi seluruh pria besar yang akan menghalangi jalan
pulang Lisa. Lisa hanya mengangguk
mengerti lalu pergi meninggalkan tempat itu. “Ku tunggu kau di rumah
kita....kau tahu kan???”teriak Lisa sambil bersiap lari sekencang-kencangnya.
Bian hanya mengangguk dan tersenyum. Kakek hanya bisa melihat kepergian
Lisa dan Bian yang tengah bertarung dengan para bawahannya dengan sengit. “Alexaaa..”bisik kakek lalu matanya
tertutup untuk selamanya. Pertarunganpun
selesai sudah, Bian berdiri di tengah-tengah para pria besar yang sudah tidak
bergerak lagi. Bian melihat ayah angkatnya, “Maafkan aku ayah...aku sudah
menjadi gadis paling buruk di dunia...dan mungkin inilah yang terbaik
untukku...tetap menjadi anakmu dan menjadi adik dari kak Rachel...”kata Bian
sambil berlinang air mata. Ditempelkan mulut pistol ke keningnya sendiri
lalu ditariknya pelatuk dengan cepat. Suara tembakan yang keras di tengah hutan
yang sepi, membuat para burung yang sedang terlelap tidur menjadi terbangun dan
terbang berhamburan keluar hutan. “Kakak…aku merindukanmu…maafkan aku Lisa aku
tidak pantas menjadi belahan jiwamu…sekali lagi aku minta maaf..”batin Bian
sambil menutup matanya di samping mayat ayah angkatnya. Lisa yang sudah berada
di teras rumahnya selama semalaman, masih menunggu Bian yang belum saja muncul
dari pintu gerbang, Lisa masih saja terus menunggu dan menunggu, menunggu
kepulangan Bian yang tidak mungkin dapat kembali ke rumah lama mereka kembali.
^^^^^SELESAI^^^^^
JIKA AKU PUNYA TOYOTA FORTUNER (Fortuner SUV Terbaik)
Setiap manusia
yang diciptakan oleh Tuhan pasti memiliki impian dan cita-cita. Ada yang memiliki impian
yang menarik dan ada pula yang memiliki impian yang aneh bahkan di luar logika
manusia itu sendiri. Akan tetapi, hal itu sangat wajar dan tidak dapat diganggu
gugat, karena impian dan cita-cita merupakan hak tiap individu yang memiliki
keinginan untuk dapat lebih baik dan masih memandang perlunya sesuatu di masa
mendatang. Jika orang memiliki impian dan cita-cita, maka dia masih memiliki
keinginan untuk hidup lebih lama lagi dan terus lebih lama agar dia bisa
mewujudkan impian dan cita-citanya itu suatu saat nanti. Meskipun kita tak
pernah tahu, apakah impian atau cita-cita dapat terwujud yang penting kita
sudah mengetahui bagaimana rasanya berjuang untuk menggapai hal yang paling
diinginkan.
Membicarakan tentang impian, aku
sendiri memiliki impian yang sungguh mungkin sangat berat untuk mewujudkannya,
karena aku hanyalah seorang gadis biasa yang tidak memiliki apa-apa, yang masih
merepotkan orang tua dan saudara. Sebenarnya impian ini juga pastilah menjadi impian semua orang di muka
bumi, yaitu suatu hari nanti bisa mengendarai mobil Toyota Fortuner. Impian
yang sangat berat, melihat kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan. Akan
tetapi, kita sebagai manusia tidak pernah tahu apa yang akan terjadi pada diri
kita di selanjutnya. Siapa tahu, suatu hari nanti aku mendapat rejeki dari Sang
Maha Pemurah, sehingga aku bisa memiliki Toyota Fortuner. Jika aku memiliki
Toyota Fortuner, tentu saja aku akan menggunakannya bersama keluargaku.
Mengajak ayah dan ibuku jalan-jalan ke pantai, gunung, ke luar kota. Dengan bodynya yang tangguh, pasti
sangat menyenangkan mengendarainya dengan kecepatan tinggi di jalan raya,
terasa lebih mantap dalam berkendara. Aku juga akan menggunakannya untuk
mengajak jalan-jalan seluruh keponakanku agar mereka bahagia tentunya dapat
naik mobil bagus dan baru. Jika aku memiliki Toyota Fortuner, aku juga akan
mengakaj teman-temanku untuk pergi ke gunung untuk berkemah sambil mengenang
masa-masa indah saat sekolah. Dan masih banyak lagi tentunya yang akan aku
lakukan dengan mobil Toyota Fortuner. Yang pasti agar semuanya ikut bahagia,
aku, keluargaku, kedua orang tuaku, saudara-saudaraku, dan keponakan-keponakanku,
dengan adanya mobil Toyota Fortuner di tengah-tengah kami. Tapi yang paling
penting, jika aku benar-benar bisa memiliki Toyota Fortuner, aku harus belajar
menyetir dahulu dan membuat kartu SIM agar nantinya tidak terkena razia polisi
di jalan. Jalan-jalan dengan mobil Toyota Fortuner, pastilah nyaman,
menyenangkan dan harus aman di jalan. Ayo terus bermimpi, dan berusahalah
meraih impian kita masing-masing.
Langganan:
Postingan (Atom)
penulis
Halloooo.....
- Annyeong Haseyo......Anggie imnida....,
- Bekasi, Jawa Barat, Indonesia
- You can add me on fb ; Sung Anggie Hyolic or send to my email : My_stories54@yahoo.co.id Selamat menikmati blog pribadiku.... Gamsahamnida...