Annyeong Haseyo.....Welcome To My World......

LOVELY....WITH YOUR HEART AND YOUR LOVE....

Rabu, 04 Januari 2012

Secret of Me and My Sister Part 3


Di SMU.
Lomba adu analisis sudah hampir selesai, tinggal menunggu penilaian dari juri. Karen yang kini duduk diantara Elia dan para pendukungnya sedang asyik bercengkrama. “Loe pasti menang…gue yakin..”kata anak laiki-laki pendukung Karen. “Terima kasih…”kata Karen sambil menundukkan badannya. Karen tersenyum senang melihat semua temannya mendukung dirinya untuk menang. “Jawaban loe paling realistis dan masuk di akal, daripada saingan loe itu…”kata Elia sambil merangkul pundak Karen. “Yaaaa…itu yang hanya ada di otak gue…hehehe”jawab Karen sambil nyengir. “Ya, sekarang hasil penjurian sudah ada di tangan saya dan sebelum saya mengumumkan pemenangnya, dimohon untuk kedua peserta kembali ke podium masing-masing”kata pembawa acara. Karen berdiri di podiumnya. “Dan pemenangnya adalah….Karen….”teriak pembawa acara. Karen dan semua pendukungnya bersorak riang. Karen menerima hadiah dari kepala kepolisian pusat. Karen tersenyum sangat senang. “Hebat loe….”teriak Elia smbil memeluk Karen.
Di Apartment.
Katrin akan menutup pintu, ketika seseorang mengagetkannya. “Angkat tangan!!!”teriak orang itu. Katrin pun langsung angkat tangan tanpa menoleh sedikitpun. Orang itu mulai terkekeh kekeh dengan kelakuan Katrin. Katrin langsung berbalik dan kaget bercampur marah. “Huh…awas ya…”teriak Katrin sambil terus memukuli laki-laki seumuran dengan Katrin. “Ampun…ampun….bos…”kata laki-laki itu sambil berusah menghindar dari timpukan kemoceng yang dibawa Katrin. Katrin menghentikan timpukannya dan memandang laki-laki itu. “Ada apa loe ke sini, Tom??”tanya Katrin dengan agak ketus. Laki-laki yang bernama Tom  hanya tersenyum lalu memeluk Katrin. “Gue kangen….bos…”kata Tom berbisik di telingan Katrin. Katrin hanya tersipu malu.
Di SMU.
“Hah…loe dijadikan detektif SMU oleh kepolisian pusat??”teriak Elia tidak percaya. “Sssttttt…jangan keras-keras…”pinta Karen sambil menutup mulut sahabatnya itu. “Yang bener..???”tanya Elia lagi. Karen hanya mengangguk dan tersenyum. “Akhirnya, cita-cita loe kesampaian juga untuk jadi seorang detektif…”kata Elia bangga. “Iya…akhirnya cita-cita gue untuk bisa menjadi seperti mama dulu, tercapai juga…”kata Karen senang. “Tapi gimana dengan kakak loe…dia kan benci banget dengan polisi…”tanya Elia serius. “Untuk sementara, gue akan menyembunyikan hal ini dari kakak dulu…nanti kalau waktunya tepat, kakak akan gue kasih tahu…”kata Karen. Elia mengangguk. “Tapi…lebih cepat lebih baik…”kata Elia sambil mengangguk. Karen memandang sahabatnya. “Ah…loe sok bijak loe…huuuu”ledek Karen sambil tertawa. Elia pun ikut tertawa.
Di apartment
Katrin menyerahkan secangkir kopi kepada Tom. “Loe masih merahasiakan hal ini?”tanya Tom. “Apa..?”tanya Katrin sambil meletakkan sepiring kue kering di hadapan Tom. “Kalo loe adalah ketua gangster terbesar di kota ini…”kata Tom pelan. “Dia tidak perlu tahu…”kata Katrin sambil meminum kopinya. Tom menghela nafas. “Tapi..lama-lama, dia akan tahu juga…lebih menyakitkan jika tahu kebenaran dari orang lain…bukan dari orang yang bersangkutan…”kata Tom sambil memandang wajah Katrin. Katrin mulai menitikkan air mata. Tom menggenggam tangan Katrin. “Gue tidak bisa…gue tidak sanggup…gue tidak ingin dia tahu kalau kakaknya adalah seorang gangster…gue tidak ingin dia benci ma gue…”kata Katrin dalam tangis. Tom menggenggam erat tangan Katrin, seolah memahami yang dirasakan Katrin saat ini. 


tO bE Continued....

Secret of Me and My Sister Part 2


Keesokan harinya, di SMU.
Sedang diadakan lomba adu analisis antar siswa. Semua siswa mengerumuni 2 siswa yang menjadi finalis utama setelah mengalahkan hampir 50 siswa dari berbagai SMU di kota tersebut. Elia tampak berdiri di barisan paling depan. Dia sibuk mengabadikan moment ini dengan kameranya. “Ayo…ayo….maju terus…”teriak Elia sangat keras. Teriakan Elia ditirukan hampir seluruh penonton. “Karen…Karen…Karen…”Elia terus meneriakkan nama Karen dengan keras. Karen yang berdiri di salah satu podium pertandingan hanya bias tersenyum melihat tingkah laku sahabatnya. “Perhatian semuanya…mohon kepada seluruh pendukung untuk diam dan mari kita saksikan bersama Final Lomba Adu Analisi Tingkat SMU tahun 2011…”teriak pembawa acara. Semua penonton, pendukung dan peserta mulai diam dan berkonsentrasi pada acara. “Hari ini ada yang special, karena yang menjadi juri langsung adalah para polisi dari kepolisian pusat kota …”kata pembawa acara dengan jelas. “Gue harus bisa…gue harus bisa mengembalikan nama baik mama di kepolisian…”batin Karen sambil memperhatikan para polisi dari kepolisian pusat.
Sementara di apartment.
Katrin terlihat sedasng membersihkan ruangan ketika bel berbunyi nyaring. Katrin membuka pintu. Seorang laki-laki berdiri di depan pintu dengan tegap. “Selamat pagi bos, katanya bos ada perlu dengan saya??”tanya laki-laki itu dengan penuh hormat. Katrin memberikan selembar kertas dan sebuah benda yang terbungkus dengan plastic hitam. “Hati-hati dan harus selesai tepat waktu..”kata Katrin tegas. Laki-laki itu mengangguk kemudian membungkuk dan pergi meninggalkan apartment.
Di SMU.
Lomba adu analisis sudah hampir selesai, tinggal menunggu penilaian dari juri. Karen yang kini duduk diantara Elia dan para pendukungnya sedang asyik bercengkrama. “Loe pasti menang…gue yakin..”kata anak laiki-laki pendukung Karen. “Terima kasih…”kata Karen sambil menundukkan badannya. Karen tersenyum senang melihat semua temannya mendukung dirinya untuk menang. “Jawaban loe paling realistis dan masuk di akal, daripada saingan loe itu…”kata Elia sambil merangkul pundak Karen. “Yaaaa…itu yang hanya ada di otak gue…hehehe”jawab Karen sambil nyengir. “Ya, sekarang hasil penjurian sudah ada di tangan saya dan sebelum saya mengumumkan pemenangnya, dimohon untuk kedua peserta kembali ke podium masing-masing”kata pembawa acara. Karen berdiri di podiumnya. “Dan pemenangnya adalah….


             tO bE Continued.....

Secret of Me and My Sister Part 1


Di sebuah SMU favorit di kota tersebut.
Seorang gadis berusia 17 tahun sedang duduk dengan membaca bukunya. “Hai Karen, ngapain di sini??” tanya Elia, sahabat Karen. Karen hanya menatap wajah sahabatnya itu sekilas lalu melanjutkan membaca lagi. “serial detektif…”ucap Elia sambil membaca judul buku yang dibaca Karen. Karen menutup bukunya dan menghela nafas. “Loe mau jadi detektif…??”tanya Elia. “Memang kenapa??”tanya Karen. “Emang loe gak takut ya, kalo jadi detektif kan selalu berurusan dengan penjahat..loe gak takut??”tanya Elia. Karen hanya menggeleng pasti. “Lagipula, loe kan cewek…”kata Elia cepat. “Emang kalo gue cewek, gue gak bisa jadi detektif??”tanya Karen. Elia tertawa. “Ya bukannya gitu, detektif kan pantesnya yang jadi cowok…”kata Elia sambil mengambil buku Karen. “Kata siapa…?”tanya Karen sambil meminum jus apelnya. “Gue..”jawab Elia singkat. Karen hanya tertawa lalu bersiap pergi dari tempat itu. “Karen tungguin gue dong..”kata Elia sambil berlari menyusul Karen.
Di sebuah apartment di tengah kota
“Aku pulang…”teriak Karen memasuki apartment. Karen tampak mencari-cari sesuatu. “Kakak….kakak di mana??”tanya Karen keras. “Ada apa??”jawab Katrin sambil menemui adiknya. Karen tersenyum lebar melihat kakaknya ada di rumah. “Kakak…Karen kira kakak pergi lagi..”kata Karen sambil makan malam dengan Katrin. Katrin tersenyum melihat adiknya yang sangat manja dengannya. Dibelainya rambut adiknya dengan lembut. “Kakak tidak akan pernah meninggalkanmu…”kata Katrin sambil tersenyum. “Kakak janji..??”kata Karen sambil menyodorkan kelingkingnya. Katrin memandang geli pada kelingking Karen. “Ayo..”desak Karen. “Okey..kakak janji…”kata Katrin sambil mengaitkan kelingkingnya di kelingking Karen. Keduanya tersenyum bahagia.
Katrin dan Karen sedang menonton televisi di ruang keluarga. Karen menyandarkan kepalanya di pundak Katrin. “Kak…”kata Karen memecah kesunyian. “Ya…”jawab Katrin singkat sambil terus membelai rambut adiknya. “Apakah papa dan mama bahagia di sana??”tanya Karen sambil terus memandang televise. “Pasti…karena mereka ada di dekat Tuhan…”kata Katrin pelan. “Apakah orang yang berada di dekat Tuhan pasti bahagia?”tanya Karen lagi. “Tentu saja…”jawab Katrin singkat. “Kenapa???”tanya Karen sambil menatap kakaknya. Katrin tersenyum dan memandang Karen. “Karena mereka tidak perlu menjawab pertanyaan dari kamu…hahahahah”jawab Katrin sambil tertawa lebar. Karen cemberut lalu memukuli kakaknya. “Huuuuu….”teriak Karen sambil menjulurkan lidahnya. Katrin tertawa melihat ulah adiknya, lalu menarik Karen ke dalam pelukannya. “Tapi kakak adalah orang yang paling bahagia meski tidak berada di dekat Tuhan…”kata Katrin. “Kenapa??”tanya Karen cepat. “Karena kakak sudah di dekat Karen..”kata Katrin sambil mencium kening Karen. Karen sangat bahagia dan memeluk Katrin lebih erat lagi. “Aku sayang kakak…sampai kapanpun…’kata Karen. Katrin hanya bias mengangguk dan tersenyum lebar. 

tO bE Continued......

penulis

penulis

Halloooo.....

Foto saya
Bekasi, Jawa Barat, Indonesia
You can add me on fb ; Sung Anggie Hyolic or send to my email : My_stories54@yahoo.co.id Selamat menikmati blog pribadiku.... Gamsahamnida...