Annyeong Haseyo.....Welcome To My World......

LOVELY....WITH YOUR HEART AND YOUR LOVE....

Sabtu, 17 November 2012

T-ARA FANFICTION ---FRIENDS, DREAM AND LOVE---


  
FRIENDS, DREAM AND LOVE

Genre              : Friendship, Romance and Tragedic
Rate                : 14+
Cast                 : 1. Ham Eun Jung as Eun Jung
                           2. Park Hyo Min as Hyo Min
                           3. Park Ji Yeon as Ji Yeon
                           4. Jung Il Woo as Il Woo
                           5. JYJ Jaejoong as Jaejoong
                           6. So Yeon as Guru Dance So Yeon
                           7. Jeon Bo Ram as Bo Ram (teman sekamar Eun Jung)
                           8. Kim Kwang Soo as Kepala Sekolah Star High School




11 Desember 2011 jam 11 malam.
                  Malam begitu dingin dengan guyuran hujan deras yang membasahi jalanan yang mulai sepi. Tampak seorang berjalan di tengah hujan tanpa mengenakan jaket dan payung. Orang itu membiarkan tubuhnya di basahi air hujan sedingin es. Dia terus berjalan dan berjalan cepat tanpa menghiraukan baju panjang dan celana jeansnya yang telah basah kuyup. Orang itu mulai kehilangan keseimbangan kakinya, jalannya mulai goyang dan akhirnya diapun jatuh terduduk di depan sebuah taman kecil. Wajahnya tertunduk menatap tanah dan rambut pendeknya mengalirkan air hujan jatuh ke tanah. Lambat laun terdengar suara rintihan, semakin lama semakin jelas, dan rintihan itu berubah menjadi tangisan yang memilukan. Orang itu menangis. Dia menangis di tengah hujan yang sangat deras dan di malam yang sangat dingin. Orang itu menatap ke langit dan membiarkan tetesan hujan menyerbu wajahnya yang sangat cantik meski diliputi rasa sedih teramat sangat. “Aaaaarrrgggghhhhhhh……!!!!!!”teriaknya keras tapi tak bisa menandingi suara gemuruh hujan yang sangat deras saat itu. “Maaf…..Maafkan akuuuu….”rintihnya dalam tangisan yang menyedihkan.
*Flash Back*
30 Mei 2011 jam 9 pagi di kamar asrama Star High School
                  Tampak 2 gadis berambut pendek dan panjang sedang mengendap-endap mendekati ranjang dimana pemakainya sedang tertidur lelap di atasnya. “Ayo kita bangunkan dia…”kata gadis berambut pendek. “Iya...tentunya dengan cara kita...hahahaha”jawab gadis berambut panjang sambil menunjukkan kaleng bekas. Gadis berambut pendek mengangguk dan mulai menghitung. “1...2...3....bangunnnnnn!!!!!!Hyo Min ah…ayo bangunnnnn!!!!”teriak 2 gadis itu dengan keras sambil memukuli kaleng bekas. Hyo Min, orang yang tidur di ranjang, langsung bangun dan emandang tajam ke 2 gadis yang ada di depannya. “Hahhhh….kalian ini berisik sekali….”gerutu Hyo Min. dua gadis itu hanya tersenyum. “Saengil Chukkae Hamnida….my best friend….”teriak dua gadis itu. Hyo Min tersenyum lalu memeluk gadis berambut panjang. “Gomawo…Ji Yeon ah….”kata Hyo Min sambil menarik rambut Ji Yeon. “Hei…jangan rusak rambutku…”teriak Ji Yeon sambil berusaha melepaskan diri dari pelukan maut Hyo Min, dan akhirnya lepas juga. “Terima kasih…untukmu juga Eun Jung…”kata Hyo Min memeluk gadis berambut pendek. “Iya…sama-sama….”jawab Run Jung sambil tersenyum. Mereka bertiga saling berpandangan lalu tertawa bersama-sama. “Tapi...mana kue ulang tahunku???”tanya Hyo Min melihat sekeliling. “Berhubung aku san Eun Jung belum ada waktu untuk pergi keluar…jadi kue ulang tahunnya belum ada…”jelas Ji Yeon merangkul pundak Hyo Min. “Yah…ulang tahun tanpa kue gak asyik dong….”gerutu Hyo Min. “Tenang saja…aku sudah menduga hal ini akan terjadi..makanya aku sudah persiapkan ini sebelumnya…ini diaaaa….”kata Eun Jung sambil membuka bungkusan yang dari tadi di pegangnya. Bungkusan itu berisi kue tart berwarna coklat kehitaman. Ji Yeon dan Hyo Min berpandangan. “Kenapa???Kok diam semua…ayo kita makan…”ajak Eun Jung sambil menyiapkan sendoknya dan duduk di lantai kamar. Hyo Min dan Ji Yeon saling berbisik dan ikut duduk di lantai. Eun Jung mulai memotong kuenya dan di serahkan pada Hyo Min. Ji Yeon memandangi kue itu dengan ragu. “Apakah kali ini aman??”tanya Hyo Min cemas. “Apa maksudmu??”tanya Eun Jung bingung. “Kau ingat terakhir kali kau buat kue buat kami….saat itu kau membuat perut kami langsung kosong karena mulas…”jelas Ji Yeon memandang Eun Jung. “Ah..ya…aku ingat…pada waktu itu aku memang salah memasukkan bahan-bahan ke adonan…tapi tena ng saja, kue ini aman kok…tidak berbahaya…”kata Eun Jung sambil menyerahkan potongan kue ke Ji Yeon. Hyo Min dan Ji Yeon tampak ragu-ragu dan terus memandangi kue buatan Eun Jung. “Baiklah…biar kau duluan yang makan kue ini…lihatlah ini…”kata Eun Jung sambil makan potongan kue miliknya. Eun Jung tampak menikmati kue itu lalu menelannya. “Lihat…”kata Eun jung menjulurkan lidahnya. “Kepada seluruh siswa harap bersiap untuk mengikuti kelas dance khusus yang akan di mulai setengah jam lagi..”suara pengumuman yang mengalun keras dari pengeras suara di lorong asrama membuat Hyo Min dan Ji Yeon langsung bangkit dan dijadikan alasan untuk menunda memakan kue buatan Eun jung. “Ayo kita bersiap-siap…kuenya di makan nanti saja…”kata Hyo Min sambil meletakkan kue buatan Eun Jung di atas meja belajarnya. “Baiklah…tapi nanti di makan ya…aku sudah susah-susah buatnya…”kata Eun Jung sambil keluar kamar Hyo Min. “Iya…aku mengerti…”teriak Hyo Min.
30 Mei 2011 jam 9.30 pagi di ruang praktek dance Star high School.
                  Sekitar 10 an siswa termasuk Eun Jung, Hyo Min dan Ji Yeon berbaris rapi berhadapan dengan para guru mereka. “Hari ini adalah hari yang special buat kalian yang telah terpilih untuk mengikuti kelas ini. Latihan dance hari ini, kita akan berkolaborasi dengan siswa Art High School…sekolah yang telah melahirkan banyak bintang baru di dunia hiburan Negara kita. Dan diharapkan dengan adanya latihan gabungan ini, semangat mereka akan tertular pada kalian, para siswa terpilih dari Star High School…Dan berusahalah semaksimal mungkin…”kata Kim Kwang Soo, kepala sekolah Star High School. “Baiklah…kami akan berusaha sebaik mungkin…”jawab para siswa dengan kompak. Tak berapa lama, beberapa siswa dari Art High School memasuki ruangan latihan dan berdiri berhadapan dengan para siswa Star High School. Eun Jung menatap siswa laki-laki yang berada di depannya yang terus tersenyum memandangi Eun jung. “Kamu cantikk…”bisik siswa laki-laki itu. Eun Jung hanya tersipu malu di puji seperti itu. “Baiklah…sekalrang kita mulai latihannya..dan kalian akan berpasangan dengan orang di depan kalian…mari kita mulai…”teriak Guru So Yeon sambil mengamati latihan dance para siswanya.
30 Mei 2011 jam 9 malam di ruang praktek dance Star High School.
                  Latihan dance baru saja usai, dan kini para siswa dari dua sekolah yang berbeda sedang beristirahat melepas lelah. Eun Jung, Hyo Min dan Ji Yeon sedang berkumpul di sudut dan dua siswa laki-laki dari Art High School mulai menghampiri mereka. “Hai...boleh kami ikut gabung???”tanya siswa laki-laki pasangan dance Eun Jung. “Iya…silahkan…”jawab Ji Yeon cepat. “Perkenalkan saya Il Woo…”kata siswa pasangan Eun Jung. “Dan teman saya, namanya Jaejoong…”lanjutnya ramah. “Hai…aku Ji Yeon, dia Hyo Min dan yang jadi pasanganmu namanya Eun Jung…”kata Ji Yeon bersemangat. Eun Jung hanya tersenyum dan melihat Il Woo yang terus menatapnya. Hyo Min juga tersenyum simpul melihat Il Woo. Latihan gabungan ini tidak berkahir sampai di sini. Sampai beberapa minggu dan bulan, para siswa dari Art High School mengadakan latihan gabungan secara rutin setiap hari Senin hingga Kamis, dan hal ini membuat persahabatan Eun Jung dan teman-temannya mulai goyah.
7 Juni 2011 jam 8 pagi di kamar asrama Star High School
                  “Kita harus selalu begini selamanya...bagaimana???”tanya Eun Jung sambil memeluk Hyo Min dan Ji Yeon. “Iya….karena kita adalah satu…satu keluarga…yang tak terpisahkan…”lanjut Ji Yeon. “Apapun yang terjadi…sampai kapanpun kita selalu bersama....karena kita adalah Bestfriend forever…”kata Hyo Min keras. Tawa ketiganya memenuhi kamar asrama yang berukuran 4X4 meter persegi itu. “Hari Ini kita merayakan ulang tahun Ji Yeon ah…dan beberapa bulan kemudian kita akan merayakan ulang tahun Eun Jung ah..dan ucapakan janji persahabatan kita lagi…”kata Hyo Min. Eun jung dan Ji Yeon mengangguk. “Baiklah…sekarang kita bersiap-siap untuk latihan vocal…”kata Eun jung sambil meninggalkan kamar Ji Yeon dan Hyo Min. Eun Jung memasuki kamarnya yang berada di sebelah kamar Ji Yeon dan Hyo Min. “Eun Jung, tadi ada seseorang yang mencarimu…”kata Bo Ram, teman sekamar Eun Jung. “Siapa??”tanya Eun Jung bingung. “Aku tidak tahu...dia laki-laki tapi sepertinya bukan dari sekolah kita...”jawab Bo Ram sambil membaca buku komiknya. “Siapa ya...”Eun Jung mulai menebak-nebak. “Oh iya..dia menitipkan kertas ini..”kata Bo Ram sambil menyerahkan sepucuk kertas merah muda, warna kesukaan Eun Jung. Eun Jung mulai membaca tulisan di kertas itu lalu dia tersenyum. “Apa kau menyukainya...??”tanya Bo Ram tiba-tiba. Eun Jung langung kaget dan menatap Bo Ram yang sudah ada di depannya. “Apa kau berpacaran dengan dia??”tanya Bo Ram lagi. “Tidak...tidak seperti itu...lagipula peraturan di sini kan melarang kita untuk berpacaran...”  elak Eun Jung. “Baguslah kalau begitu...aku pikir kau akan bertindak konyol dan mengakibatkan dirimu yang berprestasi di sini terlibat masalah besar..”kata Bo Ram sambil melanjutkan membaca komiknya. Eun Jung hanya diam dan memandang kertas itu. “Kenapa???Rasa apa ini??”tanyanya sambil memandang tulisan yang ada di kertas merah muda.
23 Juni 2011 jam 7 malam di ruang praktek dance Star High School
                  “Ceritamu sangat aneh…kau pasti mengarangnya bukan???”tanya Eun Jung sambil tertawa setelah mendengar cerita dari Il Woo. Il Woo hanya tersenyum memandangi Eun Jung yang tertawa keras. “Oh ya…aku membawa ini dari sekolahku…”kata Il Woo sambil membuka tasnya, dan menunjukkan sebungkus mie instant. “Ini dia…penghilang rasa lapar yang menyiksa…”kata Il Woo senang. Eun Jung menatap Il Woo yang membuka bungkusan mie instant tersebut dan mulai memakannya. “Ambillah…”tawar Il Woo pada Eun Jung. Eun Jung tampak ragu-ragu. “Buka mulutmu….”kata Il Woo. Eun Jung membuka mulutnya dan Il Woo langsung memasukkan mie instant yang masih mentah ke dalam mulut Eun Jung. Eun Jung langsung mengunyahnya. “Bagaimana rasanya??”tanya Il Woo. Eun Jung hanya mengangguk dan mengangkat kedua jempol tangannya. Il Woo tersenyum pada Eun Jung.

9 Juli 2011 jam 10 pagi di kantor kepala sekolah Star High School.
                  Kim Kwang Soo memandangi ketiga gadis yang berdiri di depannya. Eun Jung, Hyo Min dan Ji Yeon terus berpikir dan berdiskusi satu sama lain. “Bagaimana…kalian bertiga memiliki bakat yang sangat baik dan juga kemampuan kalian yang fantastis. Dan tentunya sanagt tepat jika kalian diorbitkan menjadi sebuah grup idola dari Star High School. Ini akan melambungkan nama kalian, dan kalian akan menjadi artis baru di negara ini…” kata Kim Kwang Soo pelan. “Baiklah…kami setuju dengan keputusan ini…”kata Hyo Min. “Baguslah…dan mulai sekarang kalian akan dilatih secara tersendiri oleh pihak yang lebih ahli tentunya….”kata Kim Kwang Soo senang. “Baiklah…”jawab ketiganya. Eun Jung, Hyo Min dan Ji Yeon berjalan menyusuri koridor asrama. “Akhirnya…impian kita terwujud…”teriak Ji Yeon senang dan memeluk Eun Jung dan Hyo Min. “Mulai sekarang…kita tak akan terpisahkan…”kata Hyo Min sambil tersenyum. Eun Jung hanya tersenyum. “Hei….”sapa Jaejoong yang sudah ada di depan mereka. “Hai…”balas Hyo Min dan Ji Yeon bersamaan. “Kenapa kau bisa kesini???”tanya Hyo Min. Jaejoong menunjukkan seragam Star High School pinjamannya. “Jadi kau berpura-pura jadi siswa sini??”tanya Ji Yeon kaget. Jaejoong hanya mengangguk cepat. Eun Jung melihat-lihat sekitar. “Dia tidak kesini…dia ada acara sendiri…”kata Jaejoong sambil menatap Eun Jung. “Yang kau maksud siapa??”tanya Ji Yeon bingung. Hyo Min memandang Eun Jung tajam. “Il Woo…dia tidak ikut kemari…”kata Jaejoong pada Eun Jung. Eun Jung hanya menatap Jaejoong.
29 Juli 2011 di kamar asrama Star High School.
                  “Apa yang harus aku lakukan???”tanya Eun Jung pada Bo Ram. “Tanpa sadar, rasa ini tumbuh begitu saja dalam diriku…sekarang aku begitu takut kehilangannya…”kata Eun Jung dengan wajah bingung. “Kau mulai jatuh cinta pada Il Woo??”tanya Bo Ram. Eun Jung hanya mengangguk. “Dia begitu baik...dia juga sangat pengertian dan penyayang...dan dia dapat menghiburku ketika aku sedang sedih...”jelas Eun Jung. “Iya...aku mengerti perasaanmu....tapi bukankah kamu sedang dipersiapkan untuk diorbitkan jadi artis baru??”tanya Bo Ram. Eun Jung menatap Bo Ram lalu menghela nafas panjang. “Kamu tidak boleh menggagalkan kesempatan emas ini...”teriak Hyo Min dari pintu kamra Eun Jung. “Sejak kapan kamu berada di sana??”tanya Bo Ram sambil menatap Hyo Min  yang mulai memasuki kamar Eun Jung. “Kamu tidak berubah pikiran bukan??”tanya Hyo Min. Eun Jung hanya diam dan tidak berani menatap mata Hyo Min. “Eun Jung....”teriak Hyo Min. “Kamu ingat peraturan di sini bukan???Jika melanggarnya maka hukumannya adalah keluar dari sekolah ini” kata Hyo Min keras. “Aku tidak bisa melepaskannya...dan dia berjanji padaku akan selalu bersamaku...”kata Eun Jung pelan. Hyo Min kaget mendengar jawaban itu. “Terus...bagaimana dengan impian kita???Bagaimana dengan tujuan kita untuk menjadi idola yang tinggal selangkah lagi??Kamu tahukan..kalau kamu mundur, maka aku dan Ji Yeon pun tidak jadi di orbitkan...”kata Hyo Min dengan nada sedih.  Eun Jung tampak sangat bingung. Hyo Min mulai menitikkan air mata. “Baiklah...semua terserah padamu...tapi aku mohon..pikirkanlah baik-baik...”kata Hyo Min lalu keluar dari kamar Eun Jung. Eun Jung merasa sangat kebingungan.
3 September 2011 jam 2 siang di taman kota.
                  Tampak Eun Jung dan Il Woo sedang asyik bermain ayunan. “Kamu tahu…apa yang paling membahagiakan di dunia ini??”tanya Il Woo. “Apa??”Eun Jung balik bertanya. “Bersamamu seperti ini…”kata Il Woo sambil tersenyum. Eun Jung hanya bisa tersenyum mendengar perkataan Il Woo. “Apakah kamu selalu berkata seperti ini pada setiap wanita yang kau temui???”tanya Eun Jung. “Tidak...hanya Eun Junglah seorang yang telah mengikat hati pangeran tampan ini...”jawab Il Woo dengan bangga. “Pangeran apa???Pangeran kodok??”ledek Eun Jung. “Pangeran kodok yang telah menjadi pangeran tampan karena bertemu dengan pujaan hatinya...”kata Il Woo sambil tersenyum. “Dasar...ada-ada saja alasanmu...”kata Eun Jung meledek Il Woo. “Apakah sudah ada yang tahu kalau kita berpacaran???”tanya Il Woo. Eun Jung menggeleng. “Aku takut jika kamu ketahuan, maka pengorbitan kamu dan teman-temanmyu itu akan batal...”kata Il Woo pelan. “Tidak...aku akan merahasiakan ini...”kata Eun Jung. “Tapi sampai kapan kamu mampu merahasiakannya!!!”teriak seseorang dari belakang Eun Jung dan Il Woo. “Hyo Min...Ji Yeon...”pekik Eun Jung melihat kedua sahabatnya berada di dekatnya. Hyomin menatap Eun Jung dengan marah lalu pergi meninggalkan taman kota. “Ji Yeon....kumohon...”pinta Eun Jung. Ji Yeon menghela nafas panjang. “Apakah kamu masih sahabat kami???Apakah di hatimu masih ada kami???”tanya Ji Yeon sedih. “Ji Yeon ah...”kata Eun Jung lirih. “Sudahlah....kini aku mengerti perasaan Hyo Min...”kata Ji Yeon. Jiyeon menatap tajam ke arah Il Woo dan kemudian dia pergi menyusul Hyo Min.
13 Oktober 2011 jam 4 sore di kantor kepala sekolah Star High School.
                  Kim Kwang Soo duduk di meja kerjanya dan menatap Eun Jung, Hyo Min dan Ji Yeon bergantian. “Maaf anak-anak….kemungkinan kalian diorbitkan menjadi grup idola kana batal…”kata Kim Kwang Soo pelan. Hyo Min dan Ji Yeon kaget. “Kenapa???Padahal kita sudah berlatih keras agar bia menghasilkan hasil yang maksimal…”kata Hyo Min keras. “Kalian tahu peraturan sekolah kita???Kalian tahu peraturan jiak kalian jadi artis dari sekolah kita???”tanya Kim Kwang Soo sambil menatap Hyo Min. Ji Yeon melirik kea rah Eun Jung. Eun Jung hanya tertunduk diam. “Teman kalian, Eun Jung…tertangkap basah melanggar peraturan sekolah kita…dan dia akan segera dikeluarkan dari sini…”kata Kim Kwang Soo tegas. Hyo Min memandang Eun Jung. “Tapi..bukankah tanpa Eun Jung, aku dan Hyomin bisa jadi duo vocal?”tanya Ji Yeon. Kim Kwang Soo menggelengkan kepalanya. “Konsep kalian adalah bertiga bukan berdua…jadi inilah keputusan saya …”kata Kim Kwang Soo sambil memandang ketiga siswanya itu.
13 Oktober 2011 jam 8 malam di kamar asrama Star high School.
                  Eun Jung mengemasi barangnya yang akan dibawanya keluar dari Star High School. “Apakah keputusanmu sudah bulat??”tanya Bo Ram. Eun Jung mengangguk. Tiba-tiba pintu kamar terbuka lebar dan masuklah Hyo Min dan Ji Yeon ke dalam kamar Eun Jung. “Lebih baik aku pergi saja…”kata Bo Ram lalu keluar dari kamar. “Maafkan aku...”kata Eun Jung. “Apa kau puas!!!Apakah kamu senang dengan keputusan ini!!!”teriak Hyo Min marah. Eun Jung menunduk, menyadari kesalahannya. “Mungkin bagi kamu sekarang, menjadi artis sudah tidak ada artinya lagi…tapi bagi aku dan Ji Yeon, ini adalah impian kami yang sudah kami bangun sejak dulu…sejak pertama kali ikut audisi untuk masuk ke sini..”kat Hyo Min. Ji Yeon mulai menitikkan air matanya. “”Kami telah berusaha keras..berlatih sehari semalam…dan terus bekerja keras untuk menjadi yang terbaik…apakah kamu tidak ingat hal itu lagi, Eun Jung??” tanya Hyo Min sambil menatap Eun Jung. “Impian yang sudah ada di depan mata..kini telah sirna….dan kami tidak tahu kapan kesempatan itu akan datang lagi…kamu tahu bagaimana perasaan kami???”tanya Hyo Min mulai menangis. Eun Jung hanya menunduk dan diam. Air matanya mulai menetes keluar. “Apakah….akmi sudah tidak berarti lagi bagimu???Sehingga kamu tidak memikirkan kami lagi???”tanya Ji Yeon di sela-sela tangisnya. Eun Jung menatap Ji Yeon dan Hyo Min yang menangis di depannya. “Maaf…maafkan aku….”kata Eun Jung pelan.
14 Oktober jam 7 pagi di depan Star High School.
                  Eun Jung berjalan menuju taksi yang akan membawanya kembali ke rumah. Dilihatnya Ji Yeon dan Hyo Min berada di balik jendela lantai 2 gedung Star High School. Eun Jung tersenyum, tapi Hyo Min dan ji Yeon pun langsung menghilang pergi. ‘Maafkan aku teman-teman….aku tahu aku telah menjadi teman yang buruk bagi kalian…aku juga telah menyakiti hati kalian yang penuh dengan kehangatan dan keceriaan…aku menyesal karena telah membuat kalian mengeluarakan air  mata karena kesalahanku…aku harap kalian akan sukses suatu hari nanti…”bisik Eun Jung lalu masuk ke dalam taksi dan pulang menuju rumahnya.
10 Desember 2011 jam 9 malam di rumah Eun Jung
                  Perjalanan cinta Eun Jung dan Il Woo pun sudah berlanjut hingga saat ini. Bahkan ibu Eun Jung sudah mempersiapkan acara pertunangan Eun Jung dengan Il Woo bulan depan. Eun Jung menatap foto dirinya dan Il Woo dengan tersenyum bahagia. Tiba-tiba ponselnya berdering keras. “Kau harus tahu hal ini…ini penting…”pesan dari Jaejoong. Eun Jung pun bersiap mennemui Jaejoong.


10 Desember 2011 jam 10 malam di café 24hours.
                  Jaejoong tampak sangat kusut dan terpukul. “Kamu kenapa???”tanya Eun Jung panik. Jaejoong menyerahkan sebuah kotak berwarna kuning bertuliskan ‘Hyo Min Punya…Don’t Open..’. Eun Jung menatap kotak itu. “Bukankah ini milik Hyo Min??”tanya Eun Jung. Jaejoong mengangguk. Eun Jung mulai curiga, takut sesuatu yang buruk menimpa sahabatnya. “Sebenarnya apa yang terjadi??”tanya Eun Jung mulai khawatir. “Dia baik-baik saja bukan???Kalian masih menjadi pasangan dance bukan???”tanya Eun Jung bertubi-tubi. Jaejoong hanya bisa menunduk dan menangis. “Jaejoong…Jaejoong!!!”teriak Eun Jung sementara Jaejoong masih terus menangis.
11 Desember 2011 jam 10 pagi di rumah Eun Jung
                  Eun Jung mulai membuka kotak kuning milik Hyo Min. Banyak barang di dalamnya. Eun Jung tersenyum melihat boneka kecil milik Hyo Min yang diberi nama Eun Jung, serta beberapa benda lain yang penuh dengan kenangannya bersama Hyo Min dan Ji Yeon. “Bukankah ini buku harian Hyo Min???”tanya Eun Jung sambil membuka buku berwarna kuning muda dan bergambar lukisan wajah Hyo Min pada sampulnya. 30 Mei 2011….ku bahagia…..paling bahagia dalam hari-hari yang lain…aku berulang tahun dan dikejutkan dengan suara khas sahabat-sahabatku yang paling baik di seluruh negeri ini…terima kasih Tuhan karena telah menciptakan mereka untukku….Eun Jung…Ji Yeon…ku harap kita bisa selalu bersama dan menggapai impian kita…”Eun Jung selesai membacanya dan membuka kembali halaman selanjutnya. Ada siswa yang menarik perhatianku…Il Woo…dia sangat tampan…tapi aku harus memendam rasa ini, karena jika hal itu terjadi maka aku bisa merusak impianku dan sahabat-sahabatku….Fighting hyo Min…Lupakanlah Il Woo…Maju terus demi persahabatanmu!!!!”baca Eun Jung. Eun Jung membalik halaman berikutnya. “Akhirnya……impian kita terwujud….kita akan menjadi idol bersama…..ini dia yang namanya kekuatan persahabatan….”. Eun Jung membalik halaman lagi dan menemukan noda darah pada buku harian Hyo Min. “20 Juli 2011….Jaejoong benar benar gilaaaa….tapi maafkan aku Jaejoong, aku harus menolakmu….sebenarnya aku juga mulai menyukaimu….tapi jika hal ini sampai terjadi, maka aku akan merusak impian sahabat-sahabatku…maafkan aku,,,aku lebih baik menyakiti hatiku sendiri daripada menyakiti perasaan sahabatku…..”Eun Jung menatap noda darah yang ada di halaman itu. “Darah siapa ini??”tanya Eun Jung panic. Dibukanya lembaran buku harian Hyo Min. “Aku khawatir dengan keadaan Ji Yeon….karena berlatih terlalu keras untuk dapat meraih impian kami, dia jadi tidak peduli dengan dirinya sendiri…istirahatlah yang cukup Ji Yeon ah…semoga lekas sembuh…”. Tiba-tiba ada pesan masuk ke dalam ponsel Eun Jung. ‘Maaf..nanti malam aku ada acara dan tidak bisa keluar denganmu...aku benar-benar menyesal...”pesan dari Il Woo. Eun Jung hanya menghela nafas panjang, karena ini sudah kesekian kalinya Il Woo membatalkan janjinya sendiri. “Mungkin dia sibuk...”pikir Eun Jung. Kemudian diraihnya buku harian Hyo Min dan  dibacanya lagi. “29 Juli 2011…..Eun Jung…aku mohon…pikirkanlah kami….aku mohon…”. Eun Jung menatap tulisan Hyo Min. “1 September 2011….Ji Yeon tampak sangat gembira….dia terus bercerita kalau dia ingin sekali segera punya tempat tinggal sendiri utnuk kami bertiga….ternyata dia sudah tidak sabar untuk menjadi idola bersamaku dan juga Eun Jung….tapi aku masih terus memikirkan kesehatannya…hari minggu nanti aku akan membujuknya untuk pergi ke rumah sakit saja….”. Eun Jung kaget dengan tulisan Hyo Min. “Ji Yeon sakit??”tanya Eun Jung penasaran. “Hari ini aku benar-benar ingin menangis dan marah….Ji Yeon ah menderita leukemia tapi dia masih memikirkan perasaan sahabatnya untuk tidak memberi tahu kepada Eun Jung, tapi apa yang dilakukan Eun Jung…dia malah memikirkan dirinya sendiri dan tidak memperdulikan kami….”. Eun Jung mulai menitikkan air matanya. “Leukimia???Ji Yeon ah…”tangis Eun Jung. “10 Oktober 2011…Ji Yeon masih sakit dan aku ingin dia bahagia…jadi aku akan membelikannya es krim…semoga kau lebih baik Ji Yeon ah….aku sayang kamu….oh iya…dalam perjalanan pulang aku menemui hal yang benar-bena rmembuatku tidak percaya….aku melihat Il Woo bersama gadis lain…bukankah pacarnya dia adalah Eun Jung???trus siapa gadis itu???dasar….kasihan Eun Jung…tapi ya sudahlah, Eun Jung sudah memilih keputusannya…”. Eun Jung berhenti sejenak dan membalik halaman selanjutnya, tapi sudah tidak ada tulisan tangan Hyo Min lagi. “Il Woo bersama gadis lain???”pikir Eun Jung. Eun Jung menemukan tulisan Hyo Min lagi di kertas merah muda miliknya. Eun Jung membacanya dan mulai menitikkan air matanya. “Hyo Min….Ji Yeon….”teriak Eun Jung dalam tangisnya.
11 Desember jam 10 malam di café 24 hours
                  Hujan di musim dingin mulai mengguyur jalanan kota. Eun Jung sedang duduk sendirian di sudut cafe mengamati seseoarang yang ia kenal betul yang kini sedang duduk di sudut yang lain. Matanya masih sembab karena seharian tadi terus menangis. Tiba-tiba ada seorang gadis mendekati meja Il Woo. Dilihatnya Il Woo langsung berdiri dan mencium tangan gadis itu dan mereka saling berpelukan. Eun Jung yang sudah sangat marah langsung menghampiri meja Il Woo dan menyiram Il Woo dengan minumannya. “Dasar!!!Ternyata keputusan yang kuambil itu salah…aku telah menghianati sahabat-sahabatku dan mempercayai mulut manismu itu….dan sekarang kamu yang mengkhianatiku seperti ini…”teriak eun Jung dengan marah. Sang gadis hanya melihat Eun Jung dengan tatapan dingin. “Siapa dia??”tanya gadis itu. “Dia bukan siapa-siapa...ayo kita pergi...”kata Il Woo sambil beranjak meninggalkan kursinya. Eun Jung yang tidak terima diperlakukan seperti ini, langsung menghampiri Il Woo dan menamparnya. “Ini pantas baut kamu…”teriak Eun Jung lalu pergi meninggalkan café 24 hours dengan cepat.  Eun Jung berjalan di tengah hujan deras yang mengguyur sepanjang perjalanan. Teringat kembali dalam pikirannya tentang persahabatannya dengan Hyo Min dan Ji Yeon. Eun Jungpun mulai menangis di tengah guyuran hujan di malam yang sangat dingin. Teringat kembali tulisan Hyo Min di kertas merah muda miliknya. “Dear Eun Jung...my Bestfriend Forever...Hari ini Ji Yeon ah...Ji Yeon kita telah melakukan operasi ...meski kata dokter kemungkinan berhasilnya sangat tipis...tapi dia tetap berkeinginan untuk tetap hidup....untuk bisa menjadi sahab tku dan mencari sahabat yang sedang kehilangan sahabat baiknya. Dia berencana untuk membuatkan pesta kejutan untukmu Eun Jung di hari ulang tahunmu nanti dan memberi selamat atas pertunangan kamu dengan Il Woo...”. Eun Jung mulai berjalan tak tentu arah dan tanpa disadarinya dia berjalan ke tengah jalan raya. Banyak orang yang berteriak memperingatkan tapi Eun Jung tidak memperdulikan teriakan itu. “Biiiimmmmmmm!!!!”klakson berbunyi nyaring. Sebuah truk besar menuju kearah Eun Jung dengan cepat. Semua orang yang melihat kejadian itu berteriak, menjerit histeris. Eun Jung hanya menatap sinar lampu truk itu yang sangat menyilaukan mata, sehingga Eun Jung menutup matanya dan diam berdiri di tengah jalan.
*Flash Back End*
11 Desember 2011 jam 11.30 malam di taman kota.
                  Eun Jung terus menangis menyesali semua yang telah terjadi. “Hei....kenapa kau menangis seperti bayi???”suara seseorang mengagetkan Eun Jung. Eun Jung melihat Hyo Min berdiri di depannya dengan membawa payung kuning. “Kalau kau hujan-hujanan terus seperti ini maka  kau bisa sakit…Eun Jung ah….”kata Hyo Min sambil tersenyum. “Ini gunakan mantelmu….”kata Ji Yeon sambil memakaikan mantel ke tubuh Eun Jung. Eun Jung menatap kedua sahabatnya ini dengan tatapan yang sedih. “Jangan kau pandang kami seperti ini…aku kan jadi malu…”kata Ji Yeon sambil tertawa. Eun Jung pun mulai tersenyum dengan tingkah laku Ji Yeon. “Oh iya….sekarang kan sudah memasuki tanggal 12 Desember…jadi sekarang waktunya kita menyanyikan lagu Happy Birthday buat Eun Jung….”teriak Hyo Min….Ji Yeon dan Hyo Min mulai menyanyikan lagu buat Eun Jung. “Terima kasih…kalian benar-benar sahabat baikku..”kata Eun Jung sambil memeluk Hyo Min dan Ji Yeon. Eun Jung, Hyo Min dan Ji Yeon saling berpelukan dan tertawa bersama-sama. “Janji persahabatan kita apa??”teriak Eun Jung. “Kita adalah satu…satu keluarga…yang tak terpisahkan…”teriak Ji Yeon penuh semangat. “Apapun yang terjadi…sampai kapanpun kita selalu bersama....karena kita adalah Bestfriend forever…”lanjut Hyo Min tidak kalah semangatnya. Ketiganya tertawa gembira dan berjalan bersama meninggalkan taman kota. Berjalan menembus kegelapan malam dingin di tengah guyuran hujan yang sangat deras.
                  Sementara di jalan raya, banyak orang yang mengerumi kecelakaan yang baru saja terjadi. Jaejoong yang kehilangan jejak Eun Jung dari café 24 hours langsung menghampiri kerumunan itu dan dia melihat Eun Jung yang menjadi korban kecelakaan itu. Jaejoong terduduk di sebelah Eun Jung dan menatap tubuh Eun Jung yang bersimbah darah dan sudah tidak bergerak lagi. Jaejoong melihat di kertas merah muda di tangan Eun Jung, diambilnya kertas itu dan dia mulai membacanya.
“Dear Eun Jung...my Bestfriend Forever...Hari ini Ji Yeon ah...Ji Yeon kita telah melakukan operasi ...meski kata dokter kemungkinan berhasilnya sangat tipis...tapi dia tetap berkeinginan untuk tetap hidup....untuk bisa menjadi sahab tku dan mencari sahabat yang sedang kehilangan sahabat baiknya. Dia berencana untuk membuatkan pesta kejutan untukmu Eun Jung di hari ulang tahunmu nanti dan memberi selamat atas pertunangan kamu dengan Il Woo...tapi Tuhan berkehendak lain...dia meninggal dalam operasinya...aku sangat terpukul dengan kepergian Ji Yeon ah…aku belum bisa menerima ini….aku sudah kehilanganmu dan kini aku harus kehilangan sahabatku yang satu lagu…Tuhan…apakah kamu benci padaku??sSehingga kau rampas semua yang sayang padaku???
Eun Jung…mungkin jika kamu membaca surat ini, itu artinya kau sudah tidak tahan lagi hidup sendirian seperti ini…tanpamu…tanpa Ji Yeon…Ji Yeon ah…aku merindukanmu…Eun Jung kuharapa kau bahagia dengan keputusanmu dan semoga sukses….Semangat!!!
Sudahlah…aku capek…tanganku pegal…kau tahu kan aku paling benci dengan menulis..hehehehe….
Good Bye…Salam sayang untukmu selalu…
Kita adalah satu…satu keluarga…yang tak terpisahkan…Apapun yang terjadi…sampai kapanpun kita selalu bersama....karena kita adalah Bestfriend forever…”
Jaejoong menangis di bawah guyuran hujan yagn turun dengan derasnya. Di pinngir jalan, ada sebuah berita utama dari koran sore berjudul ‘Seorang Siswi Star High School Meninggal Bunuh Diri di Kamar Mandi Asrama’ dan tampak foto Hyo Min ada di bawah judul berita tersebut.
^^^S.E.L.E.S.A.I^^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

penulis

penulis

Halloooo.....

Foto saya
Bekasi, Jawa Barat, Indonesia
You can add me on fb ; Sung Anggie Hyolic or send to my email : My_stories54@yahoo.co.id Selamat menikmati blog pribadiku.... Gamsahamnida...