Annyeong Haseyo.....Welcome To My World......

LOVELY....WITH YOUR HEART AND YOUR LOVE....

Minggu, 22 Agustus 2010

LONG LOVE STORY part 1


Sore hari yang cerah…
“Hey….ayo petik lagi jambunya….”teriak anak perempuan berumur 7 tahun sambil memandang ke atas pohon jambu. Sementara di atas pohon jambu, seorang anak laki-laki sebaya dengan anak perempuan itu, sedang berusaha menjangkau jambu-jambu berukuran besar yang tergantung di dahan yang paling jauh. “Ayo dong….tinggal sedikit nyampe….”teriak anak perempuan itu. Anak laki-laki itupun terus berusaha menggapai jambu itu, namun tiba-tiba dahan yang menjadi tempat pijakannya patah. “Brruukkkk”. Anak laki-laki itu jatuh tersungkur di semak belukar. “Aduh...aduh...”rintihnya sambil memegangi pantatnya. Anak perempuan itu berlari menghampiri anak laki-laki itu dan melihat kondisi anak itu. ”Aduh...aduh...sakit La...”rintihnya sambil duduk di bawah pohon jambu. Anak perempuan yang bernama Lala itupun sedikit kesal dan mendengus ke arah anak laki-laki itu. ”Huh....apanya yang sakit sih...gak ada yang luka kok....”katanya kesal. ”Emang kalo sakit itu harus ada luka....gitu....”kata anak laki-laki itu sambil sedikit kesal. ”Ya...harus gitu....lah kamu...gak ada yang luka....gak ada yang berdarah....merintih kesakitan....dasar manja...”teriak Lala sambil memunguti jambu di bawah kakinya. ”Coba kamu yang jatuh dari pohon kayak aku tadi...pasti kamu akan merintih...mengaduh...bahkan menangis...iya kan???”teriak anak laki-laki itu di hadapan Lala. ”Oh...ya...”teriak Lala lebih keras lagi. Kali ini muka mereka berhadapan dan mata mereka saling menatap tajam. ”Lala.....pulang....sudah waktunya mandi....”suara ibu Lala membuyarkan tatapan kesal mereka. Lala berlalu meninggalkan anak laki-laki itu tanpa sepatah katapun. ”Dasar....anak pemarah....”ucap anak laki-laki itu lirih.
Seminggu kemudian...
”La....tumben beberapa hari ini Ibu gak liat kamu maen ma Key lagi...??”tanya Ibu Lala tiba-tiba. Lala hanya diam saja sambil melanjutkan makan siangnya. ”Udah putus kali Bu...”celetuk kak Irwan. Lala kaget mendengar ejekan kakaknya itu. ”Putus..????”tanya Ibu bingung. ”Lala ma Key kan pacaran....hahahaha...”ejekan kak Irwan kali ini ditambah dengan tertawa puasnya. ”Emang kamu pacaran ya La...????”tanya Ibu pada Lala. Lala hampir tersedak akibat pertanyaan Ibu yang aneh itu. ”Ya enggaklah Bu.....aku dan Key kan cuman temen aja....”kata Lala sambil berusaha menelan makan siangnya. ”Ow...lalu kenapa kalian gak pernah maen sama-sama lagi????lagi berantem ya???”tanya Ibu Lala. ”Enggak kok Bu....habis makan aku juga mau maen ke sana kok...udah ya bu...”kata Lala sambil kabur dari Ibu agar tidak diinterogasi.
Lala berlari menuju kebun kelapa di belakang rumahnya. ”Huft...hampir saja diinterogasi Ibu...”kata Lala sambil menghembuskan nafas panjang. ”Hey...akhirnya kamu kesini juga....kenapa lama sekali gak datang ke sini sih...aku kan capek nunggu kamu tiap hari...”cerocos suara itu tanpa henti. Lala mencari sumber suara itu. ”Key....sejak kapan kamu ada di sini???”tanya Lala kaget. Key, anak laki-laki yang memanjat pohon jambu, tersenyum melihat Lala. ”Akhirnya kamu datang juga....aku senang...”kata Key pelan. Lala dan Key duduk dibawah pohon kelapa yang tinggi sambil menatap pemakaman yang letaknya tidak jauh dari rumah mereka. ”Jadi....setiap hari kamu ke sini????”tanya Lala kaget. Key mengangguk pelan. ”Aku mau minta maaf sama kamu....karena masalah jambu itu....”ucap Key pelan. Lala menunduk, menatap pasir halus yang ada di kakinya. ”Kamu mau kan, La????”tanya Key sambil melihat ke arah Lala. Lala menatap Key, rambut hitamnya bergerak tertiup oleh angin, wajahnya menunjukkan keseriusan untuk meminta maaf, bibirnya menungging senyuman manisnya. ”Ya pasti...aku maulah....”ucap Lala sambil tersenyum. Key memegang tangan Lala erat. ”Kita akan tetap menjadi teman kan????”tanya Key. Lala melihat Key, lalu merangkulnya. ”Pasti....selamanya kita kan berteman....okey???”kata Lala. Mereka pun tertawa bersama-sama.
Suatu siang, sepulang sekolah....
Segerobolan anak remaja menghampiri Lala yang sedang berjalan sendirian. ”Hey...kamu Lala ya???”tanya salah satu anak. ”Iya...ada perlu apa ya???”tanya Lala. ”kamu yang minggu lalu menghajar Rino kan???” tanya anak remaja itu. ”Dia kan yang memulai duluan....salah siapa berbuat kayak gitu...”protes Lala. ”Oh...kamu berani nglawan ya???” kata anak remaja itu sambil menarik kerah baju Lala. Secara spontan, Lala melayangkan tinjunya ke anak remaja itu. ”Duukkk”. Lala jatuh ke rumput di pinggir lapangan. Anak remaja itupun mengelus pipinya yang terkena pukulan Lala. ”Anak ini....teman-teman ayo hajar dia...”teriak anak remaja itu. Lala berniat untuk berlari, tapi kakinya ditarik salah satu anak remaja itu. Lala pun terjatuh dan langsung mendapat pukulan yang lumayan keras di perutnya. Disaat yang bersamaan, Key yang sedang berjalan menuju rumahnya melihat adegan perkelahian itu, dan dia melihat Lala sedang tergolek lemah di atas rumput dan akan diserang lagi dengan tendangan dari anak remaja itu. ”Lala.....”teriak Key sambil berlari menuju tempat Lala. Anak= anak remaja itupun berhenti dan melihat ke arah Key. ”Ow...satu pengganggu datang....”ucap salah satu anak remaja itu. ”Jangan kesini Key.....pulang saja....”teriak Lala sambil melihat ke arah Key. ”Tidak mungkin aku meninggalkan temanku disini....”teriak Key yang kini sudah berada di samping Lala. ”Beraninya sama cewek....sekarang ayo hadapi aku...”teriak Key lantang. ”Ow....kamu yang bernama Key....”kata anak remaja itu pelan. ”Iya...benar....”jawab Key dengan gemetar. Lala melihat Key yang gemetar. ”Key....” bisik Lala lirih. ”kalo begitu...terimalah ini...”teriak anak remaja itu sambil melayangkan pukulannya pada Key. Tak berapa lama, Key pun tersungkur di samping Lala. ”Key....”teriak Lala. Hidung Key mengeluarkan darah segar. ”Kurang ajar kalian....”teriak Lala sambil meneteskan air mata dan mulai melayangkan pukulannya ke anak remaja itu. Kali ini pukulan Lala lebih keras, hingga membuat beberapa anak remaja jatuh tersungkur. Lala berhadapan dengan anak remaja yang paling terakhir, kakak Rino. ”Hebat juga kamu....”ucapnya sambil tersenyum sinis. Key yang sudah tidak bisa bergerak lagi memandang Lala dengan perasaan yang tak menentu. ”Lala.......”bisiknya dan kemudian Key pingsan. ”Tapi sekarang kamu akan mati...”teriak anak remaja itu sambil berlari ke arah Lala berdiri. Lala melayangkan pukulannya dan mengenai hidung anak remaja itu hingga mengeluarkan darah. Anak remaja itupun jatuh tersungkur dan untuk beberapa saat tidak bergerak. Lala bergerak menghampiri Key. ”Key....Key....”teriak Lala sambil melihat kondisi Key. Wajahnya pucat pasi dan tangannya gemetaran melihat kondisi temannya yang tidak sadarkan diri. Setelah menemukan denyut nadi Key, Lala sedikit menunggigkan senyuman di bibirnya. ”Syukurlah...kamu hanya pingsan...”ucap Lala sambil tertunduk memandangi wajah Key yang penuh lebam. Rambut coklat sebahunya tertiup angin ketika Lala meneteskan air matanya membasahi wajah Key. ”Maafkan aku Key.....”ucap Lala. ”Lebih baik kau yang mati saja.....”suara teriakan itu mengagetkan Lala. Lala membalikkan badannya dan kakak Rino menusukkan benda tajam ke perut Lala. Lala kemudian jatuh tersungkur di waha kaki kakak Rino. ”Sebaiknya kamu begitu.....sok jagoan...”teriak kakak Rino sambil berlalu bersama teman-temannya. Lala melihat mereka menjauh sambil memegangi perutnya. Setelah itu Lalapun menutup matanya. Padang rumput di belakang sekolah menjadi sepi kembali. Angin bertiup semakin kencang, tapi tidak bisa membangunkan Key dan Lala yang tertidur di tengah padang rumput itu.
Bau aroma obat-obatan yang menyengat membuat Key membuka matanya. ”Dimana ini???”tanya Key menatap sekeliling. ”Ya ampun Key....akhirnya kamu sadar juga....mama khawatir sama kamu...”ucap mama Key sambil memeluk anaknya yang baru sadar dari pingsannya. ”Akhirnya kamu bangun juga Key....gue kira loe mau tidur selamanya....”kata kak David, kakak Key, ketus. ”Hus....kakak ini gimana sih.....adeknya sadar malah diledekin gitu...”protes kak Lisa, kakak perempuan Key. ”Akhirnya kamu sadar juga Key...”kata kak Lisa sambil mengelus rambut hitam Key. Key melihat sekeliling, dan menemukan semua anggota keluarganya berkumpul di ruangan itu. ”Dimana aku..???dan kenapa aku ada disini...????”tanya Key bingung sambil menatap lengannya yang diberi infus. ”Kamu di rumah sakit sayang.....kamu sudah 3 hari gak sadarkan diri...”kata mama Key dengan lembut. Key mencoba mengingat apa yang terjadi dan tiba-tiba dia teringat Lala. ”Lala.....lala mana ma????”tanya Key panik. Wajah mama beubah menjadi sedih. ”Besok saja ya....ketemu sama Lalanya...”jawab kak Lisa memecah kebisuan mama Key. ”Kenapa mesti besok kak???”tanya Key lebih panik. Kak Lisa hanya bisa diam dan mengalihkan pandangan dari Key. ”Kenapa???kenapa mama dan kak Lisa diam saja???apa yang terjadi sama Lala....???”teriak Key mulai menangis. ”Hey....ini sudah malam bego....loe gak bisa keluar rumah sakit di malam hari....mau ketemu setan hah...”teriak kak David. Key kembali diam dan menata dirinya di balik selimutnya yang berwarna biru. ”David....”kata mama Key. ”Iya...benar kata kak David....besok saja ketemu sama Lala....dia juga pasti sudah tidur kan...”kata Key sambil berusaha memejamkan mata. ”Key......”ucap mama dan kak Lisa lirih dan mengandung nada sedih yang teramat sangat di telinga Key. ”Selamat tidur La....”ucap Key sambil menahan air matanya agar tidak keluar lagi.
Keesokan harinya, Key keluar kamarnya untuk bertemu dengan Lala. Dengan didampingi oleh mamanya yang mendorong kursi rodanya, Key melewati koridor demi koridor rumah sakit berharap Lala baik-baik saja. Di depan ruang bertuliskan ICU, mama Key berhenti. Key yang membaca ruangan itu, mendadak jantungnya ikut berhenti berdetak. Setelah memasuki ruangan yang luas dan sepi, akhirnya mata Key menangkap seorang anak perempuan berumur 10 tahun, dengan rambut coklatnya yang tergerai dibawah kepalanya, selang oksigen masih menutup mulutnya, matanya yang tertutup, dan terdapat banyak peralatan di tubuhnya. ”Lala......Lala.....”kata Key sambil menutup mulutnya. Air matanya mengalir deras. Digigit tangannya agar tidak menimbulkan suara tangisan bayi seperti yang pernah dikatakan Lala pada saat Key menangis akibat jatuh dari sepeda. Ibu Lala yang sedang duduk disamping Lala, menyadari kedatangan Key dan mamanya. Ibu Lala menghampiri mama Key dan beberapa saat kemudian Key dibawa keluar ruangan oleh mamanya. ”Ma.....aku mau sama Lala ma.....aku mau nemenin dia....”teriak Key sambil menangis. ”Iya...besok lagi ya sayang.....”kata mama sambil mendorong Key keluar ruang ICU. ”Hey.....”tiba-tiba suara teriakan itu mengagetkan Key. ”Ngapain loe ada disini...hah????mau ngebuat adek gue mati loe....”teriak kak Irwan, kakak Lala, pada Key. ”Irwan....Irwan....cukup...”teriak Ibu Lala. ”Kenapa Bu????Dia yang buat Lala begini kan????Dia yang selalu buat Lala terluka.....dia cowok tapi gak bisa menjaga Lala....buat apa dia ngedeketin Lala....????gak ada gunanya...”teriak kak Irwan, marah. ”Sudahlah.....”teriak Ibu Lala, sambil mendekap anak laki-lakinya itu. ”Saya pamit dulu Bu....”kata mama Key sambil mendorong kursi Key. ”Iya...pergi sana....orang tak berguna....lebih baik pergi...”teriak kak Irwan, membuat hati Key menjadi gundah. ”Aku memang gak bisa melindungi Lala.....aku malah yang selalu menyusahkan Lala.....aku tidak bisa menolongnya....bahkan aku yang selalu meminta pertolongannya.....teman macam apa aku ini...????”bisik Key sedih, dan sangat sedih. ”Kamu tidak apa-apa kan sayang???”tanya mama Key setelah melihat perubahan pada anaknya. Key hanya menggeleng lemah. ”Sekarang sebaiknya kita berkemas pulang....karena besok kita harus ke Amerika....”kata papa Key memecah kesunyian.


*****To Be Continued*****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

penulis

penulis

Halloooo.....

Foto saya
Bekasi, Jawa Barat, Indonesia
You can add me on fb ; Sung Anggie Hyolic or send to my email : My_stories54@yahoo.co.id Selamat menikmati blog pribadiku.... Gamsahamnida...