“Ibu!!!!”teriak seorang anak laki-laki
berusia 10 tahun sambil berlari menuju seorang wanita yang duduk di pinggir
kolam ikan. Aku menegok kea rah anak itu lalu memeluknya. “Ibu….ayo kita pergi
jalan-jalan…”ajak anak laki-laki sambil menarik tanganku. “Kim Joo…pelan-pelan
dong sayang…ibu nanti bisa jatuh ke kolam ikan…”kataku sambil berusaha berdiri.
“Nina…kamu sudah siap bukan??”tanya laki-laki di belakang anak itu. “Iya….Han
Soo oppa….”kataku sambil menatap wajahnya. “Ayo..kita pergi….”teraik Kim Joo
senang lalu menggandeng tanganku dan tangan Han Soo erat.
Aku
Nina, dan sekarang usiaku sudah 37 tahun. Aku sudah menikah dengan Han Soo dan
memiliki putra yang lucu, Kim Joo. Kami memutuskan tinggal di Seoul dan membangun anak perusahaan papa dan
mama di sini. Aku berhenti dari jabatanku sebagai direktur utama
setelah Kom Joo lahir di dunia ini. Aku tidak mau Kim Joo akan tumbuh seperti
diriku dulu pada saat mama dan papa gila dengan pekerjaannya. Aku menatap Kim
Joo yang duduk di kursi belakang dari kaca spion. “Ibu....”kata Kim Joo sambil
melambaikan tanganya padaku. Kim Joo tersenyum senang. Aku tersenyum juga
melihatnya. “Hey...Kim Joo....anak ayah yang pintar...kamu sudah belajar keras
untuk ujian mu bukan??”tanya Han Soo. “Iya dong ayah...aku pasti bisa menjadi
nomor satu di sekolah lagi...”kata Kim Joo senang. Aku melirik Han Soo yang
tersenyum bangga. “Nina...kita
jadi ke rumah Ji Min dulu??”tanya Han Soo. “Iya…aku akan menghubunginya kalau
kita sudah dalam perjalanan menuju ke sana …”kataku
sambil menghubngi Ji Min. “Jadi kita akan pergi dengan So Yeon???”tanya Kim
Joo. “kamu senang bukan???”goda Han Soo. “Apaan sih…”elak Kim Joo. “Kamu suka kan pada So Yeon???”ejek
Han Soo. “Ayah…”teriak Kim Joo sambil tersipu-sipu. “Wah anak ibu sudah besar
ya…”kataku sambil memandang wajah Kim Joo yang kemerahan. “Ibu….”kata Kim Joo
menahan malu. Aku dan Han Soo hanya tertawa.
Kami
tiba di suatu taman yang indah yang dulu sering kudatangi pada waktu kecil. Aku
bercerita banyak dengan Ji Min, Han Soo asyik mengobrol dengan suami Ji Min dan
Kim Joo sibuk bermain dengan So Yeon. “Oh Ya…kamu masih ingat kita dulu pernah
menonton acara musik di gedung stasiun televise???”tanya Ji Min. “Tentu
saja…karena aku tersesat dan aku bertemu dengan artis idolaku tapi aku tidak
menyadarinya…”kataku sambil tertaw kecil. “Iya…kamu sangat beruntung…kamu malah
mendapatkan foto dan tanda tangan dari Hyomin T-ARA...aku iri padamu...”kata Ji
Min. aku hanya tersenyum. “Tak terasa ya…sudah banyak hal yang kita lalui
bersama selama kita bersahabat…”kataku. “Iya…tapi bukankah lebih baik kalau
kita meningkatkan hubungan kita ini menjadi lebih serius???”tanya Ji Min.
“Maksudnya apa???”tanyaku bingung. “Itu…”tunjuk Ji Min. aku melihat Kim Joo dan
So Yeon yang asyik bermain. Aku tersenyum. “Aku juga setuju…”kataku sambil
memeluk pundak Ji Min. “Jadi kita akan menjadi saudara…”kata Ji Min bahagia.
Aku mengangguk pasti. Aku dan Ji Min menatap Kim Joo dan So Yeon yang berm,ain
dengan gembira.
Aku
berjalan menyusuri jalan yang dulu pernah terjadi pertemuan dengan anak musim
dingin, Dae Woo. Terlintas teringat kembali memori masa itu. Aku hanya
tersenyum mengingat kejadian itu. “Dae Woo...kamu masih hidup kan??”tanyaku
sambil memegang jantungku. Aku berjalan lagi dan menemukan tempat duduk di
belakang sebuah SMU dan terlintas dalam benakku ketika aku dan Han Soo duduk
berdua memandang senja di sore hari. Memoriku kembali menguak peristiwa di mana
Han Soo menyatakan perasaan cintanya padaku. “Musim semi yang indah dan tetap
menjadi keindahan sampai sekarang...”kataku sambil melirik Han Soo yang sedang
tertawa bersama Kim Joo. Aku duduk di kursi taman yang dulu pernah kutempati
bersama mama dan papa pada waktu piknik bersama. Terlintas dalam bayanganku
kenangan bersama mama dan papa. “Mama...papa....”bisikku sambil mulai
meneteskan air mata. Tiba-tiba Han Soo sudah duduk di sampingku dan memeluk
pundakku. “Han Soo....”kataku
mulai menangis teringat akan mama dan papa. “Sudahlah...”kata Han Soo sambil
mengusap rambutku dengan lembut. Aku menyandarkan kepalaku di dadanya.
“Berjanjilah…akan terus bersamaku…”kataku pelan. “Aku berjanji…”kata Han Soo
pasti. “Ibu…kenapa menangis…ayah menjahili ibu ya???”tanya Kim Joo tiba-tiba.
Aku mnghapus air mataku dan tertawa geli. “Iya…”jawabku. “Ayah!!!Jangan nakal
pada Ibu…kali ini aku memaafkan ayah…tapi lain kali jika terjadi lagi maka aku
akan menghukum ayah…”teriak Kim Joo marah. Aku tertawa geli melihat tingkah
laku Kim Joo. “Ampun…ampun pahlawan super…aku berjanji tidak akan mengulanginya
lagi…”kata Han Soo sambil menunduk takluk pada Kim Joo. “Bagus-bagus…”kata Kim
Joo sok bijak. “Anak ayah sudah bisa jadi pahlawan ya???”kata Han Soo sambil
mengangkat Kim Joo ke udara dan menggendongnya di punggung. “Ayo pulang…”kata
Han Soo. “Baik…”jawabku dan mengikuti Han Soo dan Kim Joo.
Selama
perjalanan menuju tempat parker, sesekali Han Soo dan Kim Joo bertingkah aneh
dan menggelikan, membuatku tak berhenti tertawa melihat tingkah mereka berdua.
Tiba-tiba ada yang menabarakku dari belakang. Seorang anak laki-laki kecil
seumuran Kim Joo langsung menunduk dan meminta maaf. “Tidak apa-apa..kamu tidak
apa-apa bukan??”tanyaku sambil melihat anak itu. “Tidak apa-apa
kok…”kata nak itu dan menatap wajahku. Betapa
kagetnya ketika kulihat wajahnya begitu mirip dengan Dae Woo. “Maafkan
saya…maafkan saya…”anak itu masih terus meminta maaf. “Sudah tidak
apa-apa..lain kali hati-hati ya…”kataku. “Terima kasih banyak…”kata anak itu
lalu lari meninggalkan aku, Han Soo dan Kim Joo. “Dae Woo..akhirnya kamu bisa
hidup di kehangatan yang sebenarnya…”batinku. “Ayo jalan lagi…”ajak Han Soo.
Aku mulai berjalan lagi menuju tempat parkir. “Wah…Kim Joo sudah punya
pacar…”teriak Han Soo padaku. “Siapa??”tanyaku. “Pacarnya itu yang tadi bermain
bersamanya itu lho…”kata Han Soo. Kim Joo tertunduk malu dan memukuli tangan
Han Soo. “So Yeon ya…”godaku pada Kim Joo. “Wah…akhirnya nanti ibu bisa jadi
saudara dengan Ji Min…senangnya…”pekikku. “Ah…ibu dan ayah suka ngeledek melulu
nih…”gerutu Kim Joo sambil berjalan meninggalakan aku dan Han Soo dengan cepat.
“Han Soo!!!!Tunggu ayah…”teriak Han Soo sambil berlari mengejar Kim Joo. Aku
berjalan dengan perasaan yang bahagia dan tentu saja penuh dengan cinta dan
kehangatan.
^^^^^S.E.L.E.S.A.I^^^^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar