Di gedung
stasiun televisi
Sangat ramai di luar sebuah gedung
berlantai 20 ini. “Black Star...Black Star!!!!”teriak sekumpulan anak-anak muda
sambil membawa poster, light stick, kaos berwarna hitam, dan berbagai
pernak-pernik lainnya yang menghiasi tubuh mereka. “Kapan kita boleh masuk
pak??”tanya seorang gadis pada petugas keamanan yang menghadang mereka untuk
memasuki gedung. “Nanti...setelah jam 2 siang...Apa kamu tidak sekolah??”tanya
petugas itu sambil mengamati seragam sekolah dari balik jaketnya. “Buat apa
sekolah, lebih baik aku lihat Black Star saja...”teriak gadis lainnya. “Bukan
begitu…teman-teman Staring???”teriak gadis itu. “Yaaaa….!!!!!”jawab hampir
seluruh anak-anak muda dengan kompak. Petugas keamanan hanya bisa menggeleng-gelengkan
kepalanya. “Black Star memang menjadi bintang di negeri ini ya…”kata petugas
keamanan kepada petugas keamanan yang lain. “Iya, benar…putriku saja yang baru
berusia 10 tahun sudah pandai menyanyi dan menarikan hampir semua lagu Black
Star….”jawab petugas keamanan itu. “Aku ingin foto bareng dengan mereka dan
kalau bisa sih aku ingin foto berdua dengan si bontot, Karen…hehehehe…”sela
petugas keamanan yang lain. Dua petugas keamanan yang sedang mengobrol langsung
berpandangan dan mengelengkan kepalanya.
Di dalam gedung pertunjukkan, semua
kru tampak sibuk mempersiapkan segalanya. “Hari ini Black Star akan menyanyikan
dua lagu dengan property penuh. Kita harus menyiapkannya segera dan
menempatkannya dengan baik..”teriak petugas panggung. “Baik…”jawab para
pegawainya. “Black Star hari ini akan tampail dengan 2 lagu??”tanya salah
seorang pegawai kepada asisten produser. “Iya…kata managernya mereka akan
mengucapkan rasa terima kasih kepada para fansnya yang telah mendukung mereka
hingga mereka mampu meraih posisi 1 di berbagai chart musik dalam 3 bulan
terakhir ini…”jawab asisten produser sambil memantau pekerjaan para pegawainya.
“Baru kali ini, ada lagu yang begitu populernya hingga mampu bertahan di posisi
puncak sampai 3 bulan….mereka luar biasa…”puji asisten produser kepada produser
Black Star yang duduk di kursi penonton. “Mereka telah bekerja keras dan mau
terus berusaha…jadi hal ini memang mereka pantas mendapatkannya…”kata produser
Black Star. Asisiten produser hanya mengangguk menyetujui perkataannya.
Di sebuah
apartment di tengah kota.
Tampak kesibukan yang dilakukan para
wanita 20 tahunan ini. “Siapa yang sedang mandi???”teriak wanita berambut
panjang coklat, Stephanie. “Nana….dia
baru saja masuk…”jawab Linda sambil terus makan cemilan yang ada di meja. “Kakak....baju
apa yang cocok buatku ya???”tanya wanita berambut pendek coklat, Katie, sambil
terus memilih baju dari lemari bajunya yang sudah sangat penuh. “Ini
saja....ini sangat cocok untukmu...”jawab wanita berambut merah panjang,
Anggun, sambil menyerahkan baju berwarna putih dan celana pendek hitam dan juga
sweater berwarna hitam bergaris putih. “Terima kasih kak...”kata Katie sembari
langsung memakai bajunya. “Di mana Lisa???”tanya Karen keluar dari kamar mandi.
“Eh...dia belum bangun...bangunkan dia...cepat....”teriak Stephanie. Karen pun
langsung lari menuju kamar Lisa. “Padahal kan kamu teman sekamarnya, malah lupa
dengan Lisa yang masih teretidur pulas..ckckckck..”omel Linda.
“Hehehe..maaf...”jawab Stephanie sambil menggaruk tangannya.
Perjalanan menuju gedung stasiun
televisi
“Hari ini kita akan
menyanyikan 2 lagu sebagai ucapan terima kasih kita kepada para fans...jadi
kita harus persiapkan pertunjukkan kita dengan sebaik-baiknya...”kata
Stephanie, sang leader. “Iya...!!!”jawab lainnya dengan semangat. “Oh
ya..katanya nanti malam kita akan mendapat hadiah dari produser kita
lho...”kata Stephanie tiba-tiba. “Beneran???Orang seangker itu mau
memberikan kita hadiah???”tanya Lisa. Karen menyetujui ucapan Lisa dengan
anggukannya. “Sssttt..jangan begitu…meski dia angker dan galak seperti monster,
tapi karena dia juga kita bisa jadi seperti sekarang...”kata Linda dengan
bijak. “Iya...seperti malaikat maut!!!”timpal Nana yang diiringi tawa dari
anggota yang lain. “Aku datang...kalian akan langsung mati!!!”kata Karen sambil
membesarkan suaranya sehingga terdengar lucu. “Ih…itu membuatku takut…”kata
Anggun sambil memeluk lengan Katie. Semua tertawa senang dalam mobil yang
mereka tumpangi. “Lihat….para fans kita sudah memenuhi halaman gedung..”teriak
Katie. Semua anggota langsung melihat ke arah yang ditunjuk Katie. “Wah…padahal
baru jam setengah 2 siang….apa mereka membolos demi melihat kita??”tanya Linda
sambil mengelengkan kepalanya. “Wah...nanti kita ke dalamnya bagaimana??”tanya
Lisa cemas. “Iya..ya...nanti kita akan dikerumuni seperti minggu
lalu...ckckckc...”kata Karen cemas. “Itulah resikonya jadi bintang...harus dijalani...”kata Nana dengan
bijak. “Berati nanti Nana yang keluar duluan, membuka jalan buat kita…”usul
Lisa tiba-tiba. “Iya..benar-benar...”teriak yang lain. Nana langsung diam dan
mencibir ke arah Lisa. “Tidak...menakutkan sekali..”kata Nana kemudian. “Huuuuuu....”teriak
yang lain sambil mengusap rambut Nana.
To Be
Continued…
Bagaimana kisah Black Star
selanjutnya???Tunggu ceritanya di The House Part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar