Suasana
mencenkam langsung meneylimuti rumah mewah milih Black Star.
Semua anggota Black Star berusaha untuk keluar dari rumah itu, tapi
usahanya sia-sia. “Sial…semua rumah dikunci….”teriak Katie kesal. Semua
berusaha untuk bisa keluar dari rumah itu, dengan cara berusaha memecahkan
jendela kaca, mencongkel pintu, melalui pintu belakang tapi tidak ada hasilnya
sama sekali. “Kenapa ini…kenapa ini yang terjadi…”teriak Stephanie. “Aku mau
pulang….aku ingin pulang…”tangis Anggun menggema di seluruh ruangan. Mereka
mulai kehabisan akal dan tenaga karena telah berusaha keluar dari rumah itu
hingga sore hari. “Apa...apa yang harus kita lakukan???”tanya Nana panik. Lisa,
Karen, Anggun dan Stephanie yang telah bermimpi tentang kematian mereka hanya bisa
pasrah. “Kita harus tetap
bersama...apapun yang terjadi...okey..”kata Linda sambil menatap
teman-temannya. “Dengar..kita pssti bisa keluar dari sini bersama-sama...”kata
Linda pelan sambil berusaha tersenyum.
Kantor
management Black Star
Poster besar Black Star di depan
kantor mulai goyah tertiup angin yang kencang. Ibu Intan sedang melihat
lagu-lagu yang akan dijadikan single di album terbaru Black Star. Tiba-tiba
matanya tertuju pada tumpukkan kertas yang bertuliskan ‘Tragedi Berdarah yang
Menewaskan Seluruh Penghuni Rumah..’Ibu Intan menatapnya dan mulai membacanya.
“Kejadian ini bermula ketika sang ayah yang mulai mabuk dan kehilangan akal
sehatnya karena pengaruh alcohol mulai kesal dengan putri-putrinya yang sangat
nakal dan tidak mau dinasehati…lalu mengambil pisau daging dan dengan sengaja
membunuh ketiga putrinya dan istrinya dalam semalam…seluruh anggota keluarganya
disimpannya dalam ruang bawah tanah dan dia bunuh diri di ruangan itu dengan
menusukkan pisau ke jantungnya…..apa-apaan ini…kenapa aku diberi berita
criminal seperti ini??”katanya kesal lalu membereskan semua kertas itu untuk
dibuangnya. Tiba-tiba ada
sebuah kertas terjatuh lalu diamati gambar yang ada di kertas itu. “Bukankan
itu gambar rumah Black Star???”gumamnya. “Oh...Tuhan..jangan-jangan....”Ibu
Intan terkejut lalu membaca kertas-kertas yang lainnya. “Oh…Tuhanku….mereka
dalam bahaya..”teriaknya keras. Ibu Intan berlari ke ruangan produser Black
Star. “Dia sedang pergi..”kata sekretarisnya. “Ke mana dia??”tanyanya panic
sambil menunggu di dalam ruangan produser.
Rumah Black Star
Semua
anggota Black Star masih berusaha untuk mencongkel pintu ruang bawah yang
terkunci rapat. “Siapa tahu ada jalan lain untuk keluar...”kata Linda pelan.
“Hei apa-apaan kalian...jangan buka pintu itu!!!!”teriak produser dari
belakang. Tapi terlambat, pintu bawah tanah itu terbuka dengan mudah setelah
gemboknya lepas. Hawa dingin dan menyengat langsung berhembus keluar
dari ruangan itu. “Cepat..kita
pergi dari sini!!!”teriak produser sambil menarik anggota Black Star. Merekapun
mengikuti produser menuju pintu keluar. “Ayo...cepat-cepat!!!”teriak produser
keras. Tiba-tiba pintu tertutup dengan sendirinya. “Ayo kita cari pintu
lainnya!!!”teriak produser sambil berlari mencari pintu keluar. Nana
yang tertinggal di belakang terjatuh. “Aduh...tunggu!!!”teriak Nana. Tapi yang
lainnya tidak mendengar teriakan Nana dan lari terus menjauh. Nana berusaha
bangkit dan mulai berlari ketika ada suara yang menghentikannya. “Hei...mau
kemana kamu!!!”suara bentakan laki-laki dewasa membuat Nana kaget dan terjatuh
lagi. Tiba-tiba ruangan berubah menjadi terang dan tampak di mata Nana seorang
laki-laki membawa pisau daging sedang memarahi 3 gadis di depannya. “Apa!!!Kami
mau pergi dari sini!!!Di sini kami tidak merasa nyaman tinggal
bersamamu!!!Sejak tinggal di sini kau berubah menajdi orang yang kasar dan
kejam!!!”teriak gadis berambut merah. ‘Plakkk!!!’tamparan menimpa pipi gadis
itu. “Sombong sekali kamu....apa karena sekarang kamu sudah menjadi artis, kamu
jadi merasa hebat dan tidak butuh ayah lagi...hah!!!!”teriak laki-laki itu.
“Tidak....kami sudah tidak membutuhkanmu!!!”teriak gadis lainnya sambil berlalu
meninggalkan laki-laki itu. “Hei...tunggu!!!tunggu!!!”teriak laki-laki itu.
Ketiga gadis itu tak menghiraukan perintah ayah mereka. “Dasar...anak
nakal!!!Lebih baik kalian mati saja!!!”teriaknya lalu menusukkan pisau itu ke
tubuh putrinya sendiri satu persatu hingga ketiganya tewas bermandikan darah.
Nana menahan nafasnya sama sekali dan laki-laki itu menghampirinya. “Kau...ibunya
yang gagal menjadi ibu mereka....dan kau juga berselingkuh dengan temanku
bukan???”tanyanya sambil menatap Nana. Nana menggeleng keras. “Dasar wanita
munafik!!!”teriaknya sambil mengayunkan pisaunya untuk menusuk Nana. “Tiddaaakkkk!!!!”teriak Nana histeris.
To Be Continued…
Apakah
Black Star bisa keluar dari rumah mewah yang aneh itu???Dan bagaimana nasib
Nana yang akan tertusuk pisau???Nantikan kelanjutannya ya…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar