Di depan sebuah
rumah mewah dan megah yang dikelilingi taman bunga dan pagar tinggi
Para
anggota Black Star menyaksikan rumah itu dengan terpesona. “Wah…indah
sekali…”teriak Anggun. “Sangat mewah….”kata Katie tanpa sadar. “Wow…..mengagumkan…..”teriak
Stephanie dan Karen lalu mereka berdua tertawa menyadari ucapan mereka sama.
“Aku belum pernah melihat rumah semegah ini sebelumnya….bahkan lebih megah dari
rumah ibuku…”kata Linda. “Iya…lebih
besar tentunya…”kata Nana. “Ini sudah menjadi milik kita bukan??”tanya Lisa
tiba-tiba. Semua memandang ke arah Lisa. “Tentu saja...”jawab Nana sambil
memukul kening Lisa. “Huuuu.....!!!!”ejek lainnya. “Kalau begitu kenapa kita
masih di luar...ayo segera masuk dan menikmati rumah baru kita...”teriak Lisa dengan
semangat. “Ayoooo....”teriak lainnya sambil berlari menuju rumah bercat
putih gading itu. Semua anggota Black Star sibuk mengelilingi rumah dan
mengamati rumah itu. Malam itu mereka tidur pulas di kamarnya masing-masing.
Sementara di taman, hembusan angin malam menggoyangkan seluruh bunga yang ada
di taman hingga ayunan berayun dengan sendirinya.
Hari minggu yang
cerah di rumah baru Black Star
Nana dan Linda masih asyik berolahraga di ruangan Gym pribadi. Lisa dan
Karen masih tertidur di balik selimutnya. Stephanie sibuk dengan jadwal Black
Star yang harus di susun ulang akibat liburnya mereka selama 3 hari ke depan.
Anggun dan Katie sibuk membuat sarapan di dapur, meski ada pembantu yang
membantu mereka sekarang. “Biarkan kami yang buat Bik, silahkan Bibik
mengerjakan hal yang lain saja...”kata Katie sambil meminta wajan dari tangan
Bibik. Bibik itu diam saja lalu pergi. “Bibik aneh ya...dari kemarin dia tidak
pernah bicara sama sekali pada kita...”kata Anggun pelan. “Iya...aku juga
merasakan hal yang sama..apalagi tangannya itu dingin sekali...”kata Katie
sambil membuat roti bakar. Anggun mengangguk-angguk sambil mengolesi margarin
ke roti bakan Katie.
Stephani
sibuk menuliskan sesuatu di buku catatannya, tiba-tiba ada darah yang menetes
membasahi buku catatannya. “Ya ampun...aku mimisan lagi....”katanya sambil
mengusap tisu pada lubang hidungnya. Tiba-tiba ada tangan dingin dan
kaku memegang kening Stephanie. “Aakkhhhh!!!!”pekik Stephanie kaget. Dia lalu
berbalik dan melihat Bibik sudah berada di belakangnya. “Bibik…megagetkanku
saja….”kata Stephanie. Bibik tanpa sepatah katapun memberikan kompres air
dingin untuk mengompres kepalanya. “Terima kasih Bik…tapi menurutku Bibik
sendiri butuh minuman hangat uantuk menghangatkan badan…tangan Bibik dingin
sekali…”kata Stephanie sambil tersenyum. Bibik hanya membungkukkan badan lalu
pergi meninggalkan Stephanie. “Kenapa dia tidak pernah menjawab
pertanyaanku??”batinnya mulai kesal.
Di ruang Gym, Linda dan Nana sedang beristirahat setelah berolahraga. “Wah...tempat
ini nyaman sekali ya...”kata Nana bahagia. “Iya...jadi betah berlama-lama
olahraga di sini...”jawab Linda sambil mengelap keringatnya yang menetes. ‘Tok
tok tok...’suara pintu di ketok keras. “Masuklah...”teriak Nana. Pintu
terbuka dan masuklah Bibik sambil membawa handuk kecil dan 2 botol minuman. “Terima kasih Bik…”kata Linda
langsung meminum minuman itu. Bibik langsung keluar dari ruangan itu. “Dia
jelas-jelas tidak mau bicara dengan kita...memang apa salah kita??”tanya Nana
penasaran. “Mungkin dia bukan tipe orang cerewet dan bawel seperti
Stephanie...hahahaha...”kata Linda sambil tertawa. “Iya benar…kalau leader sih terus saja
bicara…bawel…”kata Nana. Nana dan Linda pun tertawa lebar.
Di
kamar Lisa, tampak Lisa tidur di balik selimut bergambar the poohnya. Begitu
pula di kamar Karen, yang tertidur di bawah selimut warna biru mudanya.
Tiba-tiba angin keras menerpa kamar mereka hingga membuka jendela mereka yang
terbuat dari kayu tua. ‘Brraaakkkk!!!!’bunyi benturan itu. Tiba-tiba kedua
wanita itu terbangun dari tidurnya dengan keringat mengalir deras di tubuh
mereka padahal suhu di kamar sangat dingin. “Mimpi apa barusan???”kata mereka
hampir sama. Tampak ketakutan di wajah mereka berdua.
To Be Continued...
Mimpi apa yang dialami oleh Lisa dan Karen sehingga
membuat mereka ketakutan???Dan siapa sebenarnya jati diri sang Bibik yang tidak
mau bicara sama sekali???Ikuti terus kisah Black Star di rumah barunya ya.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar